Keterangan yang diterima dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dan namanya adalah Abdurrahman bin Shahrin, beliau berkata:
“Sudah bersabda Rasulullah saw,’Ada tiga perkara yang sering menyelamatkan, artinya yang menyelamatkan dari siksaan apabila seseorang memliki tiga sifat ini. Dan ada tiga perkara yang merusak, artinya yang menimpakan kerusakan kepada orang yang mengerjakan ketiga perkara tersebut. Serta ada tiga macam-macam derajat, maksudnya kepangkatan di akhirat. Dan ada tiga macam-macam kifarat, maksudnya yang melebur dosa orang yang mengerjakannya.
Tiga Perbuatan Yang Menyelamatkan Dari Siksa Neraka
Perkara yang menyelamatkan, yang pertama takut kepada Allah ketika waktu sepi (gelap) dan waktu terang (ramai). Dan kenapa didahulukan takut kepada Allah ketika waktu sepi, sebab takwa kepada Allah sambil keadaannya tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya, itu lebih utama derajatnya.
Yang kedua adalah pertengahan diantara kefakiran dan kekayaan, maksudnya pertengahan di dalam kehidupan dunia, secara tidak berlebihan dalam kehidupan dunia terhadap batas-batas yang dibutuhkan.
Yang ketiga adalah adil pertengahan, maksudnya jujur ketika waktu ridha dan marah, serta harus beramal karena Allah dan ridha karena Allah.
Tiga Perkara Yang Merusak
Macam-macam perkara yang merusak adalah, kesatu pelit yang berlebihan (sangat pelit), sehingga tidak melaksanakan dan memberikan perkara yang seharusnya diberikan. Apakah itu kewajiban yang berkaitan dengan haq Allah swt maupun haq sesama manusia. Dalam sebuah riwayat ada lafadh fasyuhhun muthaa’un, maksudnya sifat pelit yang diikuti orangnya. Adapun kalau memiliki sifat pelit tetapi tidak diikuti maka itu tidak merusak. Sebab sifat pelit tersebut adalah dari sebagian sifat yang lazim terhadap nafsu. Malahan kalau memberi sambil pelit, maksudnya merasa sayang ketika memberikannya, itu ganjarannya lebih besar.
Yang kedua adalah hawa nafsu yang diikuti, artinya mengikuti hawa nafsu, seseorang mengikuti keinginan hawa nafsunya.
Yang ketiganya adalah merasa ‘ujub terhadap dirinya, artinya seseorang melihat kepada dirinya dengan penglihatan sempurna. Merasa sempurna sambil lupa terhadap kenikmatan dari Allah, serta merasa tenteram dan aman bahwa kenikmatannya itu tidak akan hilang.
Tiga Perkara Yang Bisa Menaikkan Derajat
Macam-macam derajat yaitu, yang pertama adalah menyebarkan salam, tegasnya mendhahirkan mengucap salam (menyatakan salam) diantara sesama, baik itu kepada orang yang dikenal oleh kita maupun yang tidak dikenal.
Yang kedua adalah memberi makanan kepada tamu dan kepada orang yang lapar.
Yang ketiganya adalah shalat di waktu malam ketika orang lain sedang tidur, maksudnya adalah shalat tahajud pada tengah malam ketika orang lain sedang tidur nyenyak.
Tiga Perkara Penghapus Dosa
Kifarat, maksudnya yang bisa menghapus atau melebur dosa. Yang pertama adalah menyempurnakan wudhu ketika keadaan sangat dingin, serta melengkapinya dengan melakukan perbuatan sunatnya.
Yang kedua adalah melangkahkan kaki ke mesjid untuk melaksanakan shalat berjamaah.
Dan yang ketiga adalah menunggu shalat setelah shalat, maksudnya supaya mengerjakan shalat di mesjid. Itu seperti menunggu shalat. Sedangkan menunggu tiap-tiap pekerjaan baik itu menjadi kifarat dosa-dosa kecil.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar