Malaikat Jibril telah berkata kepada Nabi Muhammad: “Hai Muhammad, silakan kamu hidup dengan mengerjakan perkara yang diinginkan olehmu, karena sebenar-benarnya engkau akan mati. Dan sebenar-benarnya akhir dari manusia hidup itu adalah menjadi mayat.
Silakan kamu mencintai orang yang dicintai olehmu, karena sebenar-benarnya kamu akan berpisah dengan orang yang dicintai tersebut. Artinya akan berpisah dengan orang yang disayang disebabkan mati.
Silakan saja kamu melaksanakan perkara yang diinginkan, maka sebenar-benarnya kamu akan dibalas atas perkara tersebut. Sebab semua ‘abdinya Allah akan dibalas atas segala amal yang telah dilakukan. Apabila terbukti amalnya baik, maka pembalasannya juga baik, dan kalau amal yang dilakukan jelek maka balasannya juga jelek.”
Dari penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa setiap manusia dipersilahkan untuk melakukan perbuatan yang diinginkannya, tetapi hal ini tetap saja ada konsekuensinya.
Setiap makhluk hidup pasti akan mati, nah khusus untuk manusia, setiap perbuatannya di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat. Oleh karena itu sebelum ajal menjemput, kita harus membekali diri dengan amal shalih (baik) sebanyak-banyaknya. Janganlah sampai ketika kita meninggal, kita lebih banyak membawa amal keburukan. Ketika amal kita yang lebih banyak, pasti kita akan dimasukkan ke surga. Sedangkan apabila yang kita bawa lebih banyak amal buruk, maka kita pasti akan disiksa di neraka.
Ketika kita mencintai seseorang, kita harus sadar dan mempersiapkan diri karena suatu saat nanti kita akan berpisah (mati).
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar