Yang diminta oleh ahli ma’rifat dari Allah adalah ingin jujur dalam sifat ke’abdiannya, dan ingin melaksanakan setiap haq Allah swt.
Penjelasan : Para ahli ma’rifat permintaanya kepada Allah adalah supaya dirinya dikehendaki dan jujur dalam sifat ke’abdiannya. Dan ingin melaksanakan macam-macam haq Allah swt, maksudnya ingin bisa beradab, seperti pantasnya ‘abdinya Allah terhadap Allah.
Misalnya bisa mensyukuri terhadap kenikmatan yang telah diberikan, sabar terhadap segala ujian, atau seperti tawadhu serta bisa melaksanakan setiap perkara yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan Allah, bisa muroqobah kepada Allah, bisa menghadirkan hati selamanya (dalam hatinya dibarengin dengan tidak ingin sesuatu yang lainnya).
Orang-orang bukan ahli ma’rifat permintaannya selalu tidak terpisah dari sesuatu yang menguntungkan dirinya. Sehingga para ulama berkata :”jauh sekali perbedaannya antara orang yang memiliki cita-cita mendapatkan bidadari beserta gedungnya, dengan orang yang cita-citanya hanya sekedar ditutupi oleh keaiban diri.”
Jadi ibadahnya ahli ma’rifat itu hanya ingin melaksanakan perintah Allah swt saja, bukan takut dengan neraka dan menginginkan surga. Dalam permintaannya ingi menjadi orang yang jujur dihadapan Allah. Serta Allah swt membuat dirinya bisa melaksanakan segala hal yang diharuskan. Setelah dijelaskan diatas, maka akan nampak besar sekali perbedaan antara ahli ma’rifat dengan bukan ahli ma’rifat.
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah ketujuh puluh sembilan)