Yang disebut roja’ yaitu berharap-harap terhadap perkara yang dibarengan dengan melaksanakan amalnya. Apabila tidak dibarengan dengan amalnya itu disebutnya tamanni, tegasnya lantaran perkara yang diperintahkan oleh Allah swt harus dilaksanakan, ibadah kepada Allah, ma’rifat terhadap keagungan Allah. Maka banyak orang yang mengharapkan buahnya ibadah yaitu kesenangan di surga.
Penjelasan : Disini akan dijelaskan tentang hakikatnya pengharapan.
Yang disebut roja’ yaitu ingin suatu perkara lalu dibarengan dengan melaksanakan amalnya. Seperti ingin ke surga sambil melaksanakan takwa. Maka kalau kita ingin ke surga tapi tidak melaksanakan takwa, itu disebut tamanni (angan-angan), mengharapkan sesuatu yang jauh keberhasilannya. Seperti yang dikatakan Syeikh Ma’ruf ra “orang yang mengharapkan surga tapi tidak beramal, itu termasuk berdosa”
Orang yang mengharapkan syafa’at tetapi dia tidak melaksanakan hal-hal yang menjadi penyebab turunnya syafa’at, dia termasuk orang yang tertipu. Orang yang mengharapkan rahmat tapi tidak mau melaksanakan tho’at, dia termasuk orang bodoh.
Siapa saja orang yang mengharapkan kenyataan ilmu (terbukanya ilmu), maka harus banyak belajar (membaca) dan muthola’ah, serta bergaul dengan orang-orang berilmu, yang bisa menghiasi dirinya dengan takwa. Seperti firman Allah wattaqullaaha wayu’allimukumullaahu, dan dalam hadist “pastinya ilmu itu dengan belajar, dan pastinya adanya hilmi itu dengan latihan hilmi. Dan orang yang mencari kebaikan pasti dibarengan dengan hilmi, yang menjaga keburukan maka bakal dijaga.”
Maka apabila mencederai yang barusan, keberhasilannya akan jauh. “kalian mengharapkan keselamatan, tetapi tidak melaksanakan perkara yang menuju keselamatan tersebut.”
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah ketujuh puluh delapan)