Para rasul itu diizinkan Allah untuk memberikan syafa’at (pertolongan) tanpa dibatasi. Macam-macam Syafa’at yang diberikan adalah:
- Syafa’at untuk menyelamatkan seluruh makhluk di Mahsyar karena sangat takut dan gemetar. Inilah yang disebut Syafa’at Al Udhma (pertolongan atau pembelaan terbesar). Karena Syafa’at ini merata pada seluruh makhluk, disebut juga kedudukan yang terpuji “Maqam Mahmud”. Juga karena Syafa’at ini Nabi Muhammad dipuji orang-orang terdahulu dan terkemudian.
- Syafa’at Nabi untuk memasukkan golongan orang mukmin ke dalam surga tanpa hisab. Syafa’at ini khusus bagi Nabi Muhammad saw.
- Syafa’at pada urusan orang yang mestinya masuk neraka kemudian tidak jadi masuk neraka.
- Syafa’at untuk meningkat derajat ke surga.
- Syafa’at bagi orang-orang yang saleh agar Allah mengampuni mereka karena kelalaian mereka dalam ketaatan.
- Syafa’at bagi orang yang meng-Esakan Allah namun mereka masuk neraka lalu dikeluarkan. Syafa’at itu tidak khusus bagi Nabi Muhammad saw, tapi juga para nabi yang lain, para malaikat dan orang-orang mukmin.
- Syafa’at untuk memperingan siksa orang yang masuk neraka bagi orang yang kekal di neraka pada waktu tertentu, seperti Abu Thalib paman Nabi Muhammad saw.
- Syafa’at bagi urusan anak-anak bayi orang musyrik agar mereka masuk surga.
- Syafa’at Nabi Muhammad kepada orang ahli di Madinah. Orang yang sabar menghadapi penyakit di Madinah, orang yang menziarahi Nabi Muhammad saw sesudah beliau wafat, dan orang yang adzan serta mendoakan Nabi Muhammad dengan wasilah, orang yang memperbanyak membaca shalawat nabi di malam dan siang hari jumat, orang yang menghafal 40 hadis dan mengamalkannya dalam urusan agama, orang yang berpuasa bulan sya’ban karena mencintai Nabi, dan orang yang memuji keluarga ahli rumah Nabi saw.
Adapun orang-orang mukmin yang mati menetapi agama islam, sekalipun mereka pernah kafir sebelumnya, maka akan kekal di surga. Sebab tidak mungkin orang yang sudah masuk surga kemudian dimasukkan ke neraka, sebab orang yang sudah masuk surga itu tidak akan keluar dari surga.
Allah berfirman dalam surat Al Hijr ayat 48:
“Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.”
Masuk surga itu adakalanya tanpa masuk neraka sama sekali, adakalanya setelah masuk neraka dan disiksa sesuai dosa yang diperbuat. Orang-orang yang mati dalam kafir baik dari golongan jin atau manusia, sekalipun selama hidupnya tetap beriman tetap kekal di neraka. Mereka terus menerus disiksa di neraka, adakalanya digigit ular dan kala dan ada juga yang dipukuli atau lainnya.
Kesimpulannya, manusia itu ada dua macam: orang mukmin dan orang kafir. Orang kafir akan kekal di neraka. Orang mukmin ada dua: mukmin yang taat dan mukmin yang maksiat. Mukmin yang taat akan masuk surga. Mukmin yang ahli maksiat ada dua, yaitu: ada yang bertaubat dan ada yang tidak bertaubat. Yang bertaubat ada di surga. Yang tidak bertaubat terserah kehendak Allah. jika Allah menghendaki, boleh jadi Allah mengampuni dan memasukkan mukmin ahli maksiat yang tidak bertaubat itu di surga dengan rahmat karunia-Nya, lantaran berkat iman dan ketaatannya, dan adakalanya dengan Syafa’at orang yang saleh-saleh. Jika Allah menghendaki, Allah berhak menyiksanya menurut ukuran dosanya, dosa kecil atau dosa besar, lalu pada akhirnya akan masuk surga, jadi ia tidak kekal di neraka.