Rasulullah saw telah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Jabir r.a. sebagai berikut:
Semoga Allah memberi rahmat kepada seorang hamba yang murah hati apabila berjualan, membeli dan menagih hutang.
Riwayat Imam Ahmad dan Turmudzi dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda:
Allah pernah mengampuni dosa seorang lelaki sebelum kamu, lantaran murah hati apabila berjualan, membeli dan mencegah hutang.
Dalam sebuah riwayat Imam Baihaqi juga telah diterangkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda:
Hendaklah kamu menerima tawaran yang pertama (dari pembeli), karena sesungguhnya laba yang memberkahi bersama sikap murah hati.
Abu Umar telah berkata, “Zubair adalah seorang yang beruntung dalam perdagangannya.” Lalu ada orang yang bertanya kepadanya, “Dengan cara bagaimana kamu mencapai kesuksesan dalam perdagangan?” jawabnya, “Sesungguhnya aku tidak membeli barang yang ada aibnya dan tidak meremehkan laba sedikitpun. Dan Allah memberi berkah kepada apa yang dikehendaki-Nya.”
Kisah Keutamaan Murah Hati Dalam Jual Beli
Assirri Assiqti adalah seorang pedagang di kota Baghdad, ia telah menentukan laba dari setiap penjualannya, yaitu separuh dirham (5%) untuk sepuluh potongnya.
Pada suatu hari ia membeli buah badam (kenari) seharga enam ratus dinar. Kemudian harga barang-barang melonjak naik, lalu ada makelar yang datang padanya seraya berkata, “Juallah dengan mengambil keuntungan 30% untuk sepuluh buahnya.” Assiri berkata, “Saya tidak akan menambah keuntungan lebih dari setengah dirham untuk sepuluh buah dan aku tidak akan merubah pendirianku yang pertama.” Lalu makelar itu berkata lagi, “Aku tidak akan menjual barangnya dan Assiri juga tidak mau merubah pendirian pertamanya.”
Rasulullah bersabda:
Barang siapa yang membatalkan penjualan orang yang menyesal terhadap barang yang dibelinya, maka Allah akan memaafkan kesalahannya di akhirat.