Orang-orang yang mati syahid karena berperang di jalan Allah untuk menegakkan agama-Nya, pahala yang didapatkannya sangat luar biasa. Dia akan dimasukkan oleh Allah ke dalam surga tanpa dihisab.
Di bawah ini ada beberapa dalil yang menerangkan tentang keutamaan orang yang mati syahid.
Al Ashbihani meriwayatkan dari Abdullah bin Amar bin Al Ash, bahwa Rasulullah saw telah bersabda sebagai berikut:
Sesungguhnya Allah akan memanggil surga pada hari kiamat, lalu datang dengan segala kemegahannya. Lalu Allah yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman, “Dimanakah hamba-hamba-Ku yang berperang di jalan-Ku dan berjuang, masukkanlah mereka ke surga.”
Lalu mereka sama masuk tanpa dihisab terlebih dahulu, maka malaikat pun datang seraya berkata, “Wahai Tuhan kami, kami senantiasa membaca tasbih dan memuji kepada-Mu melebihi mereka yang Kamu dahulukan atas kami.”
Lalu Allah berfirman, “Mereka adalah orang-orang yang mati syahid dalam peperangan dan berjuang di jalan-Ku.” Lalu malaikat sama memasuki surga dan berjumpa dengan mereka seraya berkata, “Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu, lantaran kesabaranmu, maka inilah sebaik-baik tempat tinggal yang akhir.”
Imam Thabrani telah meriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah saw bersabda:
Jika seseorang berhenti untuk menantikan gilirannya dihisab, lalu datanglah suatu kaum yang meletakkan pedangnya di leher mereka dengan bercucuran darah, mereka berjejal-jejal di depan pintu surga, sedang orang-orang pada saat itu masih menantikan giliran untuk dihisab. Lalu ada orang yang bertanya, “Siapakah mereka itu?” ada yang menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang mati syahid, mereka hidup diberi rizki.”
Ibnu Majah telah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah sw telah bersabda:
Setiap orang yang terluka dalam peperangan di jalan Allah (dan Allah lebih mengerti siapakah yang betul-betul terluka di jalan Allah) akan datang pada hari kiamat dengan luka mereka sebagaimana mereka di waktu luka (di dunia) warnanya seperti warna darah dan baunya seperti bau misik.
Imam Muslim dan Bu Dawud telah meriwayatkan bahwa, “Tidak akan berkumpul orang kafir dengan pembunuhnya di dalam neraka untuk selamanya.”
Imam Thabrani telah meriwayatkan sebuah hadis sebagai berikut:
Orang yang mati syahid tidak akan merasakan sakitnya pembunuhan kecuali sebagaimana salah satu diantara kamu merasakan dicubit.
Imam Abu Syaikh telah meriwayatkan sebuah hadis sebagai berikut:
Gigitan semut lebih terasa sakit daripada sentuhan pedang bagi orang yang mati syahid, bahkan sentuhan pedang itu lebih dingin daripada meminum air dingin yang lezat di hari yang panas.