Iman itu bersifat suci

Iman itu bersifat suci. Sebab dengan iman itulah segala amal dapat sah. Sedangkan kufur ialah dengan sifat hadas atau najis. Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 28:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis.”

Maksudnya: i’tikad mereka najis bukan tubuhnya, jadi jiwa mereka itu dianggap kotor karene mempersekutukan Allah. sehingga seluruh amal yang dilakukannya menjadi rusak. Tetapi kalau ia masuk islam, maka ia akan mendapatkan pahala karena ketaatan yang dilakukan. Ketaatan yang tidak memerlukan niat seperti sedekah, menyambung hubungan keluarga, memerdekakan budak,. Ketaatannya dihukumi sah sejak ia masuk islam.

Allah berfirman dalam surat Al Maidah ayat 5:

“Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum islam) maka hapuslah amalnya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang yang merugi.”

Maksudnya orang yang murtad dari keimanan, maka amal saleh yang dilakukan sebelum murtad menjadi rusak seluruhnya sehingga tidak mendapat pahala, sekalipun kembali lagi kepada islam. dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi jika matinya kafir.

Ayat tersebut juga memberikan pengertian, bahwa siapa yang mengkufuri kalimat tauhid “Asyhadu allaa ilaaha illallaah”, maka amal kebaikannya benar-benar rusak. Jika ia masuk islam sebelum mati, maka pahala amalnya yang rusak bukan amalnya. Jadi tidak wajib mengulangi haji yang sudah dilakukan. Begitu pula shalat yang telah dilakukan sebelum murtad.

Related Posts