Hukum Membunuh Dalam Islam (Kisah Hikmah Bahaya Membunuh)

Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Abu Hazim diterangkan bahwa ia berkata, “Sesungguhnya aku pernah melihat Umar bin Abdul Aziz sedang tertidur setelah mengalami kesusahan, tiba-tiba ia menangis dalam tidurnya itu sejenak kemudian ia tertawa. Kemudian beliau terbangun maka aku segera bertanya, ‘Wahai amirul mukminin, mimpi apa kiranya datang kepadamu sehingga membuatmu menangis dan tertawa?”

Umar bin Abdul Aziz menjawab, “Apakah kamu melihatku?” Jawabku, “Ya, begitu juga dengan orang-orang yang ada di sekitarmu ini.”

Lalu Umar bin Abdul Aziz berkata, “Aku bermimpi seolah-olah kiamat telah tiba, sedang orang-orang digiring menjadi seratus dua puluh baris, untuk yang delapan puluh baris adalah umat Muhammad. Lalu ada suara memanggil, ‘Dimana Abdullah bin Quhafah?’ Abdullah bin Quhafah menjawab, ‘Saya.’ Lalu bangkitlah ia dan disambut oleh malaikat lalu dibawa ke hadapan Tuhannya yang maha tinggi lagi maha agung. Lalu dihisab secara ringan sekali dan cepat kemudian dapat selamat dan diperintahkan untuk masuk ke dalam surga. Kemudian dihadapkan Ali bin Abi Thalib dan ia pun dihisab dengan cepat, kemudian dibawa ke surga.

Kemudian ketika telah tiba giliranku, lalu dipanggil namaku, “Dimanakah Umar bin Abdul Aziz?” maka bercucuranlah keringatku, kemudian ada malaikat yang membawaku, dan meletakkan aku dihadapan Tuhan yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Lalu aku ditanya tentang masalah yang kecil dan segala putusan yang telah kujatuhkan. Kemudian aku diampuni dan aku dibawa ke golongan bagian kanan.

Lalu aku melihat seonggok bangkai, lalu aku bertanya kepada para malaikat, “Bangkai apakah ini?” mereka menjawab, “Bertanyalah sendiri kepadanya, ia akan menjawabmu.” Akupun maju mendekatinya dan kutendang dengan kakiku, lalu bangkai itu memandangku dan mengangkat kepalanya. lalu aku bertanya, “Siapakah kamu?” ia balik bertanya, “Siapakah kamu?” akupun menjawab, “Aku adalah Umar bin Abdul Aziz.” Lalu ia berkata kepadaku, “Apakah yang dilakukan Allah kepadamu?” jawabku, “Allah telah memberikan rahmat kepadaku, memberiku karunia yang besar, dan memperlakukan kepadaku sebagaimana yang dilakukan oleh ulama, dan imam yang terdahulu.”

Lalu aku bertanya kepadanya, “Siapakah sebenarnya kamu?” jawabnya, “Aku adalah Hajjaj bin Yusuf, aku datang kepada Allah, namun aku menjumpai Dia Maha Menyiksa dan murka kepadaku. Lalu Allah membunuhku, sesuai dengan jumlah orang yang telah aku bunuh. Dan untuk pembunuhan pada Sa’id bin Jubair, aku dibunuh sebanyak 70 kali dan sekarang aku berada di hadapan Tuhanku sedang menantikan sebagaimana ahli tauhid menantikannya, apakah aku dibawa ke surga atau sebaliknya ke neraka.”

Scroll to Top