Sebagaimana diharamkannya kedzaliman, maka diharamkan pula membantnya, meskipun hanya dengan satu kalimat. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Rasulullah saw di dalam sabdanya sebagai berikut:
Barang siapa yang berjalan bersama orang dzalim untuk membantunya, maka Allah menggelincirkannya kedua tapak kakinya dari jembatan di nerakan jahanam pada hari beberapa kaki sama tergelincir
Siksaan bagi orang yang dzalim
Menurut Abu Hurairah r.a. bahwa jika hari kiamat telah tiba, maka ada malaikat yang mengumumkan, “Dimanakah orang-orang dzalim dan pembantu mereka atau orang-orang yang termasuk golongan mereka? Dimanakah orang yang pernah memberikan tinta kepada mereka atau meraut penanya?” akhirnya mereka ditaruh dalam suatu peti, kemudian dibawa ke dalam neraka jahanam di hadapan orang banyak. Menurut sebagian ulama hadis tersebut adalah marfu’.
Beberapa ulama berkata, “Telah sampai berita kepada kami bahwa orang-orang dzalim itu mengalami siksa yang amat pedih, jarang sekali yang mengalami siksaan seperti itu. Karena kotak yang menyekap mereka juga amat sempit dan siksaan yang diberikan juga teramat pedih.”
Menurut Abu Syubrumah bahwa sesungguhnya malaikat Munkar dan Nakir datang kepada seorang lelaki di dalam kuburannya, lalu berkata, “Kami akan memukulmu seratus kali.” Lelaki itu berkata, “Sesungguhnya aku pernah melakukan kebaikan begini…. (ia menyebutnya),” ia berupaya agar amal perbuatannya itu dapat membantunya untuk merngankan siksaan sehingga dua malaikat itu mengurangi pukulannya menjadi sepuluh pukulan.
Akhirnya tinggal satu pukulan lalu memukulnya satu kali, maka dalam kuburan itu penuh dengan api, lalu mayat itu berkata, “Mengapa kamu berdua memukulku?” malaikat menjawab, “Kamu pernah berjalan bertemu dengan orang yang teraniaya, tapi kamu diam saja, tidak mau menolongnya. Bahkan ia sempat minta tolong kepadamu, tapi kamu tetap tidak mau menolongnya.”
Siksaan yang sedemkian ini adalah bagi orang yang tidak mau menolong, padahal ia mampu. Lalu bagaimana kiranya siksaan bagi orang-orang yang berbuat dzalim?
Sebagian ulama berkata, “Aku pernah bermimpi bertemu dengan seorang lelaki yang bertugas untuk membantu orang-orang yang dzalim dan pegawai bea cukai setelah mereka meninggal dunia dalam keadaan tubuh yang buruk. Lalu aku bertanya kepadanya, ‘Bagaimana keadaanmu?’ jawabnya, ‘Sungguh keadaanku sangat buruk sekali.’
Aku bertanya lagi, ‘Sekarang kemana kamu dibawa?’ Jawabnya, ‘Aku dibawa dalam siksaan Allah.” aku bertanya lagi, ‘Bagaimanakah keadaan orang-orang yang dzalim?’
Jawabnya, ‘Mereka mengalami keadaan yang terburuk apakah kamu tidak mendengar firman Allah swt yang artinya Dan orang-orang yang dzalim akan mengetahui dimanakah mereka akan kembali.”