“Barang siapa yang membaca Al Ikhlas 100 kali pada waktu sakitnya, maka tidak akan difitnah (pemeriksaan kubur), diselamatkan dari himpitan kubur, dan akan melewati jembatan di atas telapak tangan para malaikat.
Ada pula yang menyatakan, “Barang siapa yang pada waktu sakitnya membaca 40 kali Laa ilaaha illa anta subhaanaka innii kuntu minazhzhaalimiin, tidak ada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Engkau, sesungguhnya hamba dari orang-orang zhalim, lalu mati akibat sakit itu, maka akan diberi pahala seperti orang yang mati syahid. Kalau sembuh dengan mendapat ampunan Allah.” semoga Allah mengampuni kita dan melindungi kita dari siksa kubur dan fitnahnya.
Dalam hadis Nabi saw dinyatakan, “Barang siapa yang meninggal pada hari jumat atau malamnya, akan diselamatkan dari siksa kubur dan fitnahnya (pemeriksaannya).”
Hikmah seorang alim tentang keutamaan membaca Al Qur’an
Seorang laki-laki bercerita, “Aku bermimpi melihat orang-orang yang keluar dari kuburannya, lalu mereka itu berkeliaran mencari sesuatu, entah apa yang mereka cari, karenanya aku kaget.
Tiba-tiba aku melihat seorang lelaki yang duduk saja tidak seperti kawan-kawannya. Lalu aku dekati dia dan aku tanya kepadanya,’apakah yang mereka cari?’ Jawabnya ‘Mereka mencari hadiah kaum muslimin yang masih hidup dari bacaan Quran, sedekah, zikir, dan lainnya.’
Kataku, ‘Mengapa kamu tidak mencarinya seperti kawan-kawanmu?’
Jawabnya, ‘Aku cukup dengan hadian bacaan Quran ankku setiap hari. Anakku pedagang zalabiah (roti) di pasar anu….’
Karena itu, aku terbangun serta merasa kaget, lalu keesokan harinya aku pergi ke pasar yang ditunjukkan itu, untuk mencari tukang roti di pasar itu. Ketika aku temukan, dia sedang membaca Quran.
Lalu aku bertanya kepada dia, ‘Sedang membaca apa saudara?’
Jawabnya, ‘Sedang membaca Quran hadiah untuk bapakku’.
Beberapa bulan kemudian aku bermimpi lagi melihat kejadian seperti tempo hari, tiba-tiba kelihatan orang tua anak itu mencari hadiah seperti kawan-kawannya. Ternyata anaknya itu telah mati.”
Sumber: Kitab Fat-hul Mu’in karangan Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibari al Fannani