Hukum Membuka Mata Saat Sujud Beserta Perbuatan Sunnah Selama Sujud

Tidak wajib menekankan anggota tersebut selain dahi, bahkan hanya sunat hukumnya, misalnya membuka selain kedua lutut. Ketika sujud, disunatkan meletakkan (menyentuhkan hidung), bahkan sunat muakkad hukumnya, berdasarkan hadis shahih (riwayat Abu Daud). Hadis sahih ini dipilih atas wajibnya (menyentuhkan hidung, seperti halnya meletakkan 7 anggota sujud dengan makna hadist Nabi).

Disunatkan meletakkan kedua lutut sambil merenggangkannya sejengkal, kedua telapak tangan sejajar dengan kedua bahu sambil mengangkat kedua siku dan menghamparkan jari serta menghimpunnya ke arah kiblat, lalu meletakkan dahi dan hidung secara bersamaan. Disunatkan pula merenggangkan kedua telapak kaki sejengkal dan menegakkannya sambil semua jari dihadapkan ke kiblat dan membukakannya dari ujung kainnya.

Disunatkan membuka kedua mata ketika sujud, makruh memejamkannya, sebagaimana perkataan Ibnu Abdussalam dan Imam Zarkasyi yang menetapkannya (sebagaimana sunnah Rasul dan para sahabatnya). Menyalahi tertib tersebut serta tdak meletakkan hidung, hukumnya makruh.

Ketika sujud, disunatkan membaca Subhaana Rabbiyal A’laa wabihamdihi, Maha Suci Rabb-ku yang Maha Luhur dan aku memuji-Nya sebanyak 3 kali, sebab ittiba’ kepada Rasulullah saw (sebagaimana riwayat ‘Uqbah bin Amir, ketika surat A’laa diturunkan, Nabi saw bersabda, “Jadikanlah tasbih itu pada sujudmu.”)

Orang yang shalat munfarid dan imam mahshur sunat menambah doa Allaahumma laka sajadtu wabika aamantu walaka aslamtu sajada wajhii lilladzii khalaqahuu washawwarahuu wasyaqqa sam’ahuu wabasharahuu bihaulihii waquwwatihii tabaarakallaahu ahsanul khaaliqiina. Ya Allah, kepada-Mu aku bersujud, kepada-Mu aku beriman, dan kepada-Mu aku menyerah, mukaku bersujud kepada Tuhan yang telah menciptakannya, membentuknya, dan telah membuka telinga dan matanya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha Berkah Allah sebaik-baik pencipta.”

Disunatkan memperbanyak doa ketika sujud, sebagaimana sabda Nabi saw, Keadaan hamba yang paling dekat dengan Rabb-nya yaitu hamba yang sedang bersujud, niscaya diperkenankan bagimu.” (Riwayat Muslim dan Abu Daud)

Related Posts