Hikmah mengerjakan Shalat 5 waktu

Banyak sekali hikmah dari dilakukannya shalat, beberapa diantaranya akan dijelaskan di bawah ini:

Shalat sebagai wujud tawadhu

Allah berfirman dalam surat Al Mu-minun ayat 12-16:

“dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. . Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.”

Shalat

Shalat sebagai penghalang perbuatan maksiat, keji, mungkar dan jahat

Orang yang terbimbing jiwanya akan mampu mengendalikan nafsunya. Sebab apabila hawa nafsu itu diturutkan, akan segera hancurlah langit dan bumi dan isinya.

Allah berfirman dalam surat Al Mu’minun ayat 71, “Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi itu.”

Karena itu ada nafsu yang terbina namanya nafsu muthmainnah, dan nafsu amarah adalah cenderung pada pelanggaran.

Surat Yusuf ayat 53:

dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.

Durat Al Ankabut ayat 45, “Sesungguhnya shalat itu dapat menghalangi dari perbuatan keji dan mungkar.”

Orang yang tidak terbimbing, dia selalu mengikuti nafsu jahatnya. Ia lebih suka pada hal-hal yang praktis dan pragmatis, daripada hari esok (hari akhir) yang masih diragukan.

Nabi Muhammad bersabda:

“Hai golongan manusia, jauhilah zina, sebab di dalamnya ada 6 hal. Tiga hal di dunia dan 3 hal di akhirat. Tiga hal di dunia yaitu hilangnya kewibawaan, menyebabkan fakir dan mengurangi umur. Adapun 3 hal di akhirat, yaitu mendapat murka Allah, jeleknya hisab, dan kekalnya di neraka.”

Shalat merupakan sarana komunikasi kepada Allah

Dalam menjalankan shalat seolah-ola kita berdialog 5 kali sehari. Berarti komunikasi si hamba dengan khaliqnya sangat intim. karenanya apabila shalat sunat dijaganya, berarti sebanyak itu pula seseorang berkomunikasi pada Allah. jadi nilai taat, takwa dan kecintaan pada-Nya tiada bandingannya. Penghormatan, ketaatan, kepatuhan dan penyerahan diri paling maksimal hanyalah pada-Nya.

Wajarlah orang tipe ini dilukiskan dalam ayat yang artinya, “Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (Al Baqarah ayat 165)

Orang yang tertib shalatnya paling tidak 5 kali sehari konsultasi dan berdialog dengan Allah, merupakan komunikasi tiada banding.

Memutuskan komunikasi ini akan berakibat bermacam-macam, antara lain orang itu cenderung berbuat kerusakan di bumi dan memutus apa yang seharusnya dikerjakan sebagai kewajiban hidup.

Scroll to Top