Pengertian dan hikmahnya shalat

Shalat termasuk salah satu rukun islam yang lima. Dalam sehari semalam shalat wajib itu ada 5 kali, dan sering disebut dengan shalat lima waktu. Hukum shalat lima waktu ini ialah fardhu ‘ain, artinya wajib setiap orang yang mukallaf (akil atau baligh) untuk mengerjakannya.

Arti shalat menurut bahasa Arab ialah berdoa atau memohon sesuatu kepada Allah. sedang menurut syara’ shalat berarti menghadapkan diri kepada Allah dengan suatu perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Adapun waktu shalat wajib telah ditentukan oleh syara’ jadi tidak boleh dilakukan menurut kehendaknya sendiri.

Shalat wajib harus kita kerjakan dengan sebaik-baiknya, jangan sekali-kali mengabaikannya. Agar kita menjadi kekasih Allah dan mendapatkan kemuliaan dan kebahagiaan di akhirat nanti.

Tentang arah kiblat adalah penting dalam shalat. Shalat yang tidak menghadap ke arah kiblat, tidak sah shalatnya. Karena itu tiap kali akan mendirikan masjid harus dibetulkan dulu arah kiblatnya.

Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 150 Allah berfirman, “Dari mana saja kamu berangkat, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya.”

Bagi orang yang naik kendaraan, misalnya kapal terbang, kereta api perlu membawa kompas. Bagi orang yang bingung atau dalam kendaraan, maka menghadap kiblatnya ke arah kendaraan itu berjalan.

Hikmah Shalat

Berpijak dari Al Qur’an dan hadis Nabi, shalt adalah suatu pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan oleh orang muslim, dalam suasana dan keadaan bagaimanapun. Walaupun dalam keadaan sakit yang sudah parah, namun shalat harus tetap dikerjakan, sekalipun dengan berbaring atau telentang.

Shalat sebagai wujud tawadhu

Allah berfirman dalam surat Al Mu-minun ayat 12-16:

  1. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
  2. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
  3. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
  4. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
  5. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.

Juga dalam surat Thaha ayat 55, “Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.”

Manusia dikaruniai jasmani dan rohani yang lengkap. Dengan kedua organ itulah ia dapat mengabdi pada Allah dengan mudah. Apabila kita ingat, malaikat yang diciptakan dari nur (cahaya) saja selalu sujud pada Allah apalagi kita.

Allah berfirman dalam surat Al hijr ayat 30, “Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama.”

Apalagi kita perhatikan secara hati-hati, bahwa alam semesta ini intinya adalah kita manusia. Alam semesta sujud kepada Allah, manusia sebagai intinya, jadi mereka harus lebih tawadhu’ pada Allah.

Allah berfirman dalam surat An Nahl ayat 49, “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan juga para malaikat, sedang mereka malaikat tidak menyombongkan diri.”

Related Posts