Menurut Syeikh Hamid al Lafaaf Rahimahullaah bahwa empat perkara sudah dicari olehnya dengan empat macam jalan. Tetapi beliau salah dalam mengambil jalannya, kemudian beliau menemukan empat jalan yang lainnya.
Yang pertama Syeikh Hamid mencari kekayaan atau kelapangan dalam harta benda, maka akhirnya beliau menemukan kekayaan itu di dalam qana’ah. Artinya merasa cukup dan merasa ridha terhadap pembagian rizki dari Allah, serta tenteramnya hati ketika tidak ada perkara-perkara yang disenanginya.
Yang kedua Syeikh Hamid sudah mencari kesenangan atau hilangnya kerepotan (kesulitan) dengan banyaknya harta benda. Kemudian beliau menemukan kesenangan itu ternyata dalam sedikitnya harta.
Yang ketiga Syeikh Hamid sudah mencari macam-macam rasa nikmat dan rasa enak dengan manisnya penjagaan, dan terangnya penglihatan, serta hadirnya yang diharap-harapkan dalam nikmat (nikmat itu adalah perkara yang dimaksud/dituju kemanfaatannya), kemudian Syeikh Hamid menemukan bahwa kenikmatan itu ada di dalam badan yang sehat atau segar bugar.
Dan yang keempat Syeikh Hamid sudah mencari/berikhtiar tentang ilmu dalam perut yang kenyang, kemudian beliau menemukan bahwa ilmu itu ada di dalam perut yang lapar.
Dan dalam keterangan yang lainnya disebutkan bahwa Syeikh Hamid mencari rizki di atas bumi, kemudian beliau menemukan bahwa rizki itu ada di langit, artinya dibagi-baginya di langit.
Kita semua harus bisa mengambil hikmah dari perjalanan hidup Syeikh Hamid diatas, jadikanlah panutan dan jadikanlah tuntunan dalam menjalani hidup kita.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar