Khutbah pada shalat jumat itu termasuk salah satu syarat sahnya shalat jumat. Apabila dua khutbah ini tidak dilakukan, maka tidak sah shalat jumatnya. Adapun syarat dua khutbah shalat jum’at adalah sebagai berikut:
- Khutbah dilakukan dengan berdiri tidak duduk jika kuasa, juga tidak boleh dengan duduk atau berbaring seperti shalat. Demikian disebutkan Ibnu Hajar dalam Fathul Jawad, beliau juga mengemukakan hadis Nabi dalam Bulughl Maram yang diriwayatkan Jabir bin Samurah radhiyallaahu ‘anhu, “Bahwasanya Nabi Saw berkhutbah sambil berdiri, lalu duduk kemudian berkhutbah sambil berdiri, maka barang siapa yang memberitahu kepadamu bahwa Nabi Saw berkhutbah sambil duduk adalah dusta.”
- Khatib hendaklah dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar, dan najis yang ringan, berat ataupun sedang.
- Khatib hendaknya menutup auratnya, berdasarkan amal Rasulullah Saw bahwa beliau berkhutbah dalam keadaan suci dan tertutup auratnya.
- Wajib duduk di antara dua khutbah. Sekurang-kurangnya berhenti sebentar sekedar tumakninah shalat.Imam Ar Ramli dan Ahmad Az Zahid mengatakan tumakninah dalam duduk itu wajib, kalau ditinggalkan maka harus mengulang duduk itu dengan tumakninah.
- Hendaklah berturut-turut, baik rukunnya maupun jarak keduanya, maupun di antara keduanya dengan shalat dengan tidak terpisah lama.
- Kedua khutbah dilakukan setelah tergelincir matahari.
- Rukun-rukun dua khutbah harus dibaca dengan bahasa Arab.
- Dengan suara keras yang dapat terdengar oleh bilangan orang yang sah berjamaah.