Disunatkan meletakkan pelepah kurma yang masih segar di atas kuburan, karena mengikuti sunah Rasulullah saw. Dengan melakukan hal itu, maka mayat akan mendapat keringanan siksa kubur dengan berkah tasbih pelepah itu.
Sebagaimana riwayat Ibnu Hibban dari sahabat Abu Hurairah yang menyatakan: Kami pernah berjalan-jalan dengan Rasulullah saw melewati dua kuburan, lalu beliau berdiri dan kami pu berdiri menyertai beliau. Tiba-tiba roman muka beliau berubah dan gemetar, sehingga gamisnya pun ikut gemetar. Lalu aku bertanya, “Mengapa wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Apakah kalian tidak mendengar apa yang aku dengar?”
Aku berkata, “Ada apakah wahai Nabi Allah?”
Beliau berkata, “Kuburan ini adalah kuburan dua laki-laki yang sedang mendapat siksaan di dalamnya dengan siksaan yang hebat sekali, sebab dosa yang kecil, menurut pendapat mereka.”
Aku berkata, “Apakah dosanya?”
Beliau menjawab, “Yang seorang tidak suka mencuci kemaluannya setelah buang air, dan yang seorang lagi suka menyakiti orang lain dengan ucapannya dan suka namimah (memfitnah atau mengadu domba).”
Lalu beliau meminta dua pelepah kurma, kemudian meletakkannya pada kedua kuburan.
Aku berkata, “apakah ada manfaatnya yang demikian itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Tentu saja. Mereka akan mendapat keringanan siksa kubur, selama dua pelepah itu masih basah (segar).”
Allah swt berfirman dalam surat Al Isra ayat 44, “Dan tiada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji Allah, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.”
Sumber: Kitab Fat-hul Mu’in karangan Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibari al Fannani