Rasulullah saw bersabda: “Ketika datang hari kiamat, maka disimpan (dipasang) timbangan amal. Lalu didatangkan ahli shalat, maka kemudian diberikan secara sempurna macam-macam ganjarannya ahli shalat tersebut (artinya diberikan ganjara yang sempurna kepada ahli shalat dengan timbangan amal).
Lalu didatangkan ahli puasa, dalam tulisan kitab lainnya disertai dengan ahli haji (orang yang naik haji), kemudian diberikan ganjaran yang sempurna kepada ahli puasa/ahli haji tersebut dengan timbangan amalnya.
Kemudian didatangkan ahli musibah (orang yang mendapatkan musibah), sambil tidak dipasangkan timbangan amal bagi ahli musibah ini. Serta tidak dibukakan buku amalnya untuk ahli musibah ini, kemudian diberikan ganjarannya dengan tanpa ada perhitungannya (bilangan yang bisa dihiung). Sehingga mengharap-harap ahli ‘afiyat (orang yang selamat dari musibah), agar mendapatkan ganjaran seperti ahli musibah itu, disebabkan oleh banyaknya ganjaran dari Allah kepada ahli musibah tersebut.”
Ketika kita semua hidup di alam dunia, kita harus senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Perintah atau kewajiban yang harus dilaksanakan manusia itu diantaranya adalah shalat, puasa, naik haji bila mampu, berzakat, dan lain sebagainya. kemudian kita juga harus menjauhi dan tidak mengerjakan perkara yang sudah dilarang oleh Allah, seperti berzina, membunuh, ghibah, fitnah, meminum arak, berjudi, dan lain sebagainya. Selain itu kita juga harus berusaha untuk mendapatkan ridha dan rahmat dari Allah swt.
Apabila kita mendapatkan musibah dan cobaan dari Allah, kita harus senantiasa bersabar atas itu semua. Kita harus yakin bahwa dalam setiap musibah itu pasti akan mengandung hikmah yang sangat besar bagi kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar