Dimana-mana Allah memberi kepada kita, maka itu akan memperlihatkan terhadap kebaikannya Allah. Dan kapan saja Allah mencegah kepada kita, maka itu berarti Allah akan memperlihatkan kepada kita tentang Maha Perkasanya Dia. Oleh karena itu dimana-mana Allah memberi atau mencegah/menghalangi kepada kita, maka itu berarti menunjukan rasa welas asihnya Allah kepada kita.
Penjelasan : Pertolongan Allah itu tidak berhenti walaupun sedetik, baik itu pemberian ataupun pencegahannya untuk kekasih-Nya. Dimana Allah memberi kepada orang yang tho’at, nah itu berarti akan memperlihatkan kebaikan-Nya. Dimana Allah swt menghalangi terhadap permintaan orang yang tho’at, itu berarti akan diperlihatkan tentang Maha Perkasanya Allah.
Nah dua hal diatas merupakan pertanyaan buat kita. Oleh karena itu harus disambut dengan keridhoan dan syukuran supaya pemberian dan penghalangnya jadi kemaslahatan buat kita.
Jadi Allah swt mendatangkan pemberian-Nya supaya orang-orang mengetahui bahwa Allah adalah yang suka menciptakan kebaikan terhadap ‘abdi-Nya, dan welas asih kepada makhluk-Nya, sehingga akhirnya orang-orang tambah mencintai Allah dan merasa bersyukur, dan jadi bertambah kenikmatannya.
Sebenar-benarnya menghalanginya Allah terhadap keinginan manusia, itu supaya pada mengetahui bahwa Allah itu Maha Perkasa dan Maha Agung, sehingga orang-orang takut akan siksaan-Nya dan silau dengan kepangkatan-Nya, sehingga jadi tekun untuk beribadah dan dosanya sedikit, serta bakal dilebur kesalahannya.
“Kita jangan berburuk sangka dan menuding terhadap pencegahan-Nya atau pemberian-Nya, sebab dimana-mana Allah memberi kepada kita, itu berarti akan memperlihatkan kebaikannya, sehingga kita mengenal kebaikan Allah. Dan dimana-mana Allah menghalangi kepada kita, itu berarti sedang memperlihatkan tentang Maha Perkasanya dan Maha Agungnya Allah, sehingga kita merasa takut kepada Allah.”
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah kesembilan puluh satu)