Perkara yang disimpan oleh Allah didalam batin (hati), maka bakal dhohir, artinya terlihat dari dhohirnya tingkah.
Penjelasan : ciri-cirinya orang yang benar di permulaannya, tegasnya bahagianya di akhir itu didasarkan oleh benar di permulaannya (awalnya). Sedangkan benarnya hati itu tidak ada yang tahu.
Perkara yang ada di dalam hati itu bisa dilihat dari dhohirnya tingkah, yaitu menurut qowa’id bahwa dhohirnya tingkah jadi cerminan batinnya hati. Maka bagi orang yang di dalam hatinya disimpan cahaya dan asror dari ke ma’rifatan, itu bakal dhohir tapak (jejak) cahaya di dalam tingkahnya. Maksudnya di dalam tingkahnya bersemangat taqwa kepada Allah, serta di dalam ucapannya mengajak menuju Allah.
Sehingga dhohirnya itu bisa jadi ciri bagi batinnya. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah Muhammad saw “apabila khusu’ hatinya seorang manusia, maka akan khusu’ juga anggotanya”
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (Hikmah Kedua puluh delapan)