Pekerjaan yang diharuskan bagi kita sibuknya adalah pekerjaan yang kita menyukainya dan bersemangat dalam mengerjakannya. Sedangkan pekerjaan yang yang tidak perlu adalah pekerjaan yang membuat madharat.
Pekerjaan yang diperintahkan oleh Allah swt untuk dihadapi oleh kita atau kita disibukkan untuk mengerjakannya, adalah pekerjaan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah, yang disukai oleh kita serta bersemangat dalam melaksanakannya.
Maka tiap-tiap amal yang kita diberi suka dalam mengerjakannya, serta diperintahkan untuk dikerjakan, itu perlu diutamakan. Sebab tidak semata-mata suka kecuali disitu ada rahasia yang terdorong/mendorong terhadap adanya keberhasilan kita.
Sedangkan amal yang tidak perlu diperhatikan oleh kita adalah pekerjaan yang dipilih oleh nafsu, yang membuat madharat kepada diri kita. yaitu macam-macam pekerjaan urusan dunia yang bakal rusak.
Kesimpulannya adalah kita harus mengerjakan semua perintah dari Allah swt, terutama pekerjaan atau amal yang kita sangat menyukainya apabila dikerjakan, merasa nyaman dan bahagia ketika melaksanakannya, serta berpengaruh besar bagi diri kita.
Kita jangan melakukan pekerjaan yang tidak diridhai oleh Allah swt, jangan mengikuti keinginan nafsu yang selalu mendorong ke pekerjaan jelek atau pekerjaan yang dilarang oleh Allah.
Berusahalah dan berjuang agar kita mendapat ridha dari Allah swt dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan di dunia ini, yakinlah bahwa setiap amal perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah kedua ratus lima puluh lima)