Imam ‘Athoillah berkata kepada temannya: “setelah aku memuji syukur kepada Allah swt, maka sebenar-benarnya permulaan kejadian itu sering menjadi cermin untuk akhirnya. Maka siapa saja orang yang awalnya dengan pertolongan Allah, maka akan terbukti dalam akhirnya juga menuju Allah.
Perkataan diatas adalah sebagian keterangan dari beliau yang ditulis untuk dikirimkan kepada sebagian temannya. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa sebenar-benarnya kejadian di awal itu sering menjadi cermin yang memperlihatkan kejadian di akhir. Orang-orang yang di awal keberangkatannya dibarengi dengan pertolongan Allah, serta bersandar hanya kepada-Nya, dan memutus dari yang lainnya, maka pada akhirnya bakal sampai kepada Allah swt.
Hikmahnya untuk kita adalah dalam segala praktek untuk mencapai tujuan kebahagiaan, kita harus bersandar dan meminta tolong kepada Allah, serta tawakal. Maka dalam perjalanannya akan mendapatkan pertolongan Allah.
Nah kalau dari awal kita sudah mendapatkan pertolongan dari Allah, maka di akhirnya perjuangan bakal berhasil karena mendapatkan pertolongan-Nya.
Cirinya akan berhasil di akhir yaitu sudah balik (kembali) kepada Allah pada awalnya (di awal).
Kesimpulannya adalah bahwa kita dalam melakukan sesuatu atau melakukan apapun pada awalnya harus baik atau berada pada jalur yang lurus, jangan mengawali sesuatu dengan tidak bersandar kepada Allah, atau menyandarkan diri kepada orang lain/sesuatu yang lain. Karena kalau awalnya baik maka hasilnya akan baik, begitupun sebaliknya.
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah kedua ratus lima puluh empat)