Ya Allah, bagaimana Engkau akan membalikkan diriku untuk mengurus diriku, sedangkan Engkau sudah menjamin diriku. Dan bagaimana aku akan hina, sedangkan Engkau yang menolongnya. Dan bagaimana aku akan rugi, sedangkan Engkau sayang kepadaku.
Kita harus berprasangka baik (husnudhan) kepada Allah swt, yaitu memasrahkan diri dengan mengharapkan dirinya dijaga dan diurus sampai dengan bahagia, dan tidak ingin dihinakan.
Ingin mendapatkan pertolongan dari Allah, dan tidak ingin rugi, serta ingin dicintai dan diridhai oleh Allah di duni dan di akhirat, dijaga dari siksanya Allah.
Ya Allah, aku tawasul kepada-Mu yang dibarengi dengan kefakiranku kepada-Mu, sambil Engkau biasanya sering mementingkan kepada yang butuh. Namun bagaimana buktinya aku tawasul kepada-Mu dengan perkara yang mustahil menyampaikannya kepada-Mu. Dan bagaimana buktinya laporan aku kepada-Mu terhadap keadaan tingkah aku, padahal Engkau sudah tahu dan Engkau yang menghendaki. Seolah-olah aku seperti yang main-main. Dam bagaimana kebuktiannya aku berkata-kata dengan kata-kata aku, padahal bisa berkata juga semata-mata dikehendaki oleh Engkau. Apakah kira-kiranya bakal rugi cita-citaku, sambil keadaannya menghadap kepada-Mu. Dan bagaimana kira-kiranya, tingkah aku yang terjadi atas nama pertolongan-Mu dan taufik-Mu.
Ya Allah, alangkah anehnya, kenapa Engkau sayang kepadaku, padahal keadaanku sangat bodoh. Dan alangkah anehnya Engkau kasihan kepadaku, padahal keadaan aku penuh dengan macam-macam pekerjaan yang tidak bagus menurut pandangan-Mu.