Boleh Menyebut Nama Julukan Yang Disukai Pemiliknya
Di dalam islam seseorang diperbolehkan menyebut seseorang dengan nama panggilannya atau nama julukannya. Banyak sekali sahabat Nabi saw yang dipanggil dengan nama julukannya.
Diantaranya ialah Abu Bakar Ash Shiddiq yang nama aslinya Abdullah ibnu Utsman, nama julukannya yaitu Atiq.
Para ulama berselisih pendapat mengenai penyebab dia diberi julukan Atiq. Diriwayatkan melalui Siti Aisyah dari berbagai jalur periwayatan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Abu Bakar adalah orang yang dimerdekakan oleh Allah dari neraka.
Menurut Mush’ab ibnuz Zubair, dinamakan Atiq karena di dalam nasabnya tidak terdapat sesuatu aib pun.
Nama julukan lain ialah Abu Turab yang diberikan kepada Ali karamallaahu wajhah, sedangkan nama julukannya ialah Abul Hasan. Di dalam hadis sahih telah ditetapkan:
Bahwa Rasulullah saw menjumpainya sedang tidur di dalam masjid, sedangkan badannya berdebu. Maka beliau bersabda, “Bangkitlah, hai Abu Turab. Bangunlah, hai Abu Turab.”
Diriwayatkan hal di atas di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Sahl ibnu Sa’d yang menceritakan:
Nama Abu Turab merupakan nama panggilan yang paling disukai oleh Ali. Sesungguhnya ia tampak gembira bila disebut dengan panggilan itu.
Nama julukan lain ialah Dzul Yadain, nama aslinya adalah Al Khirbaq, yang mempunyai kedua tangan yang panjang. Di dalam hadis sahih disebutkan:
Bahwa Rasulullah saw menyebutnya dengan panggilan Dzul Yadain, sedangkan nama aslinya ialah Al Khirbaq.