Orang-orang yang yang ada sangkut pautnya dengan praktek riba dilaknat oleh Allah swt. seperti yang diterangkan dalam hadits di bawah ini.
Dari Jabir bin Abdillah, dia berkata bahwa Rasulullah saw melaknat pemakan riba, orang yang memberi makan riba, penulisnya dan saksinya.”
Dari Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda dalam kisah Isra’:
“………… lalu berangkatlah Jibril membawaku kepada para laki-laki yang banyak sekali, masing-masing perutnya sebesar perut unta yang gemuk. Mereka bertumpang tindih satu sama lainnya di jalan yang biasa ditempuh rombongan Fir’aun. Rombongan Fir’aun itu menginjak-injak mereka ketika mereka dihadapkan ke neraka pagi dan sore dan mereka datang seperti unta yang rakus. Yakni seperti unta yang diteriaki agar cepat jalannya atau seperti unta yang rakus yang segera ingin makan makanan karena lapar.
Mereka menerobos batu-batuan dan pepohonan tidak mendengarkan apa saja dan tidak memikirkan akibatnya. Ketika para laki-laki yang berperut besar itu merasakan injakan rombongan Fir’aun berdirilah mereka. Tetapi perut-perut mereka membuat mereka roboh kembali dan pingsanlah mereka.
Demikianlah setiap seorang dari mereka berdiri maka perutnya membuatnya roboh dan pingsanlah dia. Maka mereka tidak kuasa untuk pulang. Yakni pindah dari tempat mereka itu. Sehingga rombongan Fir’aun selalu menginjak-injak mereka baik berangkat maupun kembalinya. Itulah siksa mereka di alam barzah. Yakni alam antara dunia dan akhirat.”
Nabi Muhammad bersabda, “Dan rombongan Fir’aun berkata, ‘Ya Allah, janganlah Engkau dirikan kiamat untuk selama-lamanya.’ Allah berfirman, ‘Masukkanlah Fir’aun dan rombongannya ke dalam siksa yang paling dahsyat.’
Aku bertanya, ‘ Hai Jibril, siapakah mereka itu?’ Jibril berkata, ‘Mereka adalah pemakan-pemakan riba dari umatmu. Mereka tidak dapat berdiri kecuali seperti berdirinya orang-orang yang kerasukan setan karena gila.’
Dari Samurah bin Jundub, dia berkata, “Nabi Muhammad saw ketika selesai mengerjakan shalat subuh beliau menghadap pada kami dengan wajahnya. Bersabdalah beliau kepada sahabat-sahabatnya, ‘Adakah di antara kamu yang telah bermimpi?’ Lalu beliau bercerita, cerita apa saja yang dikehendaki Allah. (Beliau bercerita apa saja yang beliau ceritakan).
Pada suatu hari beliau bersabda, ‘Apakah ada seorang dari kamu yang bermimpi semalam?’ Kami berkata, ‘Tidak.’ Beliau bersabda lagi, ‘Tetapi aku tadi malam telah bermimpi melihat dua orang yang datang kepadaku. Mereka membawaku keluar ke sebuah tanah yang disucikan. Kami berangkat sehingga sampailah pada sebuah sungai darah. Di sana terdapat seorang laki-laki yang sedang berdiri, sedang di tepi sungai ada laki-laki lain yang di depannya terdapat batu. Laki-laki yang berada dalam sungai datang dan bermaksud untuk naik. Tetapi ketika hendak naik laki-laki yang berada di tepi sungai melempar pada mulutnya, maka kembalilah dia pada semula.
Demikianlah setiap dia datang untuk naik orang yang di tepi sungai selalu melempar mulutnya dengan batu dan kembalilah dia pada tempat semula. Aku lalu bertanya, ‘Siapakah yang aku lihat dalam sungai itu?’ Jibril menjawab, ‘Orang yang makan riba.”
Sumber: Durrotun Nasihin