Keutamaan Shalat Berjamaah

Nabi Muhammad bersabd, “Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat dengan berjamaah adalah dila’nat dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al Furqaan. Orang yang meninggalkan shalat berjamaah akan berjalan di atas bumi, sedang bumi itu mela’natnya. Dan orang yang meninggalkan jamaah dimurkai Allah, dibenci malaikat dan dibenci segala sesuatu yang diberi nyawa oleh Allah, serta dila’nat setiap malaikat yang berada di antara bumi dan langit dan juga ikan-ikan di laut.”

Demikian juga Nabi Muhammad bersabda:

“Barang siapa yang menghalangi lima hal dari dirinya makan Allah akan menghalangi lima hal yang lain dari dirinya: 1) Barang siapa yang menghalangi doa maka Allah menghalangi dikabulkan darinya; 2) Barang siapa yang menghalangi sedekah maka Allah menghalangi keselamatan daripadanya; 3) Barang siapa yang menghalangi zakat maka Allah akan menghalangi pemeliharaan harta darinya; 4) Barang siapa yang menghalangi sepersepuluh untuk zakat maka Allah akan menghalangi berkah dari usahanya; 5) Barang siapa yang menghalangi hadir dalam jamaah Allah menghalangi syahadat darinya, yaitu, ‘Laa ilaaha illallaahu Muhammadun Rasulullaah.”

Nabi Muhammad bersabda, “Jibril dan Mikail telah datang kepadaku dan berkata, ‘Ya Muhammad, sesungguhnya Allah membacakan salam kepadamu dan berfirman kepadamu, ‘Orang yang meninggalkan jamaah dari ummatmu tidak akan menemukan bau surga, walaupun amalnya lebih banyak daripada amal penghuni bumi. Dan orang yang meninggalkan jamaah dila’nat di dunia dan di akhirat.”

Jika demikian keadaan orang yang meninggalkan jamaah, lalu bagaimana pula keadaan orang yang meninggalkan shalat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:

“Apabila kamu melihat seseorang selalu setia pada masjid maka bersaksilah kamu untuknya dengan imannya.”

Seperti firman Allah dalam surat At Taubah ayat 18, “Sesungguhnya yang memkmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.”

Dan di dalam surat Al Baqarah ayat 114, “Dan siapakah yang lebih menganiaya daripada orang yang menghalangi masjid-masjid Allah untuk digunakan berdzikir asma Allah dan berusaha merobohkannya? Mereka itulah orang-orang yang tidak boleh masuk ke dalamnya kecuali dengan rasa takut.”

Sebagaimana diriwayatkan dari Mujahid, ada seorang laki-laki datang menghadap Ibnu Abbas. Berkatalah laki-laki itu, “Bagaimana pendapatmu mengenai seorang laki-laki yang beribadah shalat malam, berpuasa siang, tetapi tidak menghadiri jumat dan tidak mengerjakan shalat berjamaah, lalu dia mati dalam keadaan seoerti ini. Maka kemanakah dia?” Ibnu Abbas berkata, “Dia untuk neraka.”

Nabi Muhammad bersabda, “Berilah salam kepada orang-orang yahudi dan orang-orang Nasrani, tetapi janganlah kamu memberi salam kepada Yahudi ummatku.” Ditanyakan kepada beliau, “Siapakah Yahudi ummatmu, ya Rasulullah?” Beliau bersabda, “Yaitu orang-orang yang mendengar adzan dan iqamah tetapi tidak menghadiri jamaah.”

Abu Hurairah berkata, “Datang seorang laki-laki buta menghadap Nabi Muhammad saw. Dikatakan dia adalah Abdullah bin Ummi Maktum. Berkatalah dia, ‘Ya Rasulullah, aku tidak memiliki orang yang membimbingku ke masjid.’ Dia memohon kepada Rasulullah untuk diberi kemurahan agar dapat mengerjakan shalat di rumahnya, dan beliau memberinya kemurahan. Ketika dia pulang beliau memanggilnya dan bersabda, ‘Apakah engkau mendengar panggilan shalat?’ Dia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Kalau begitu datanglah berjamaah.’

Nabi Muhammad juga bersabda, “Tiada shalat (sempurna) bagi tetangga masjid kecuali di masjid.”

Nabi Muhammad bersabda, “Gembirakanlah orang-orang yang berjalan dalam kegelapan malam ke masjid dengan mendapat nur yang sempurna di hari kiamat.”

 

Sumber: Durrotun Nasihin

Scroll to Top