Kuatnya rasa cinta terhadap Allah itu datang dari dzat Allah Yang Maha Memaksa. Disebabkan datangnya dari Allah Yang Maha Memaksa, tidak semata-mata ada suatu perkara yang ada kecuali akan dirusak. Firman Allah swt: “Bal naqdzifu bilhaqqi ‘alal batili fayad maghuhu faidzan huwa zahiqun”, artinya Aku yang Agung yang menimpakan yang haq di tengah-tengah kebatilan.
Terus yang haq itu merusak kebatilan, ketika merusak, kebatilan itu jadi rusak.
Disini akan dijelaskan tentang sebab waridatul ilahiyah terhadap kebiasaan yang buruk, atau ada di dalam hati. Tegasnya kenapa waridatul ilahiyah sering merusak kebiasaan yang buruk, sebab datangnya dari Allah Yang Maha Memaksa dan Gagah Perkasa, maka tidak akan ada yang melawan kecuali akan dirusak.
Allah swt Yang Agung mendatangkan yang haq itu diatas yang batal (kebatilan), lalu yang haq itu merusak yang batal. Maka dalam merusak, kebatilannya itu jadi rusak.
Jadi kesimpulannya datangnya waridatul ilahiyah itu merupakan paksaan dari Allah swt. maka segala kebiasaan yang buruk yang ada di dalam hati akan disingkirkan.
Setiap manusia pasti tidak luput dari dosa, oleh karena itu kita harus senantiasa introspeksi dan bertafakur apa saja yang sudah kita lakukan, dosa apa saja yang telah kita perbuat, kemudian kita melakukan taubatan nasuha, menyesal telah berbuat dosa, dan bertekad tidak akan melakukan perbuatan dosa lagi, serta memenuhi hidup dengan beribadah kepada Allah swt.
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah kedua ratus tujuh)