Allah adalah dzat yang memperhatikan ‘abdi-Nya, sebelum ‘abdi-Nya memperhatikan kepada Allah.
Allah adalah yang duluan membuat kebaikan, sebelum menghadapnya orang ahli ibadah.
Kita harus bermunajat kepada Allah dengan dibarengi memuji keagungan Allah. Yaitu yang sering memperhatikan kepada sebagian ‘abdi-Nya sebelum ‘abdi-Nya tersebut eling kepada-Nya, oleh Allah akan diperhatikan.
Didalam hadist dijelaskan: “Man dzakara nii dzakartuhu”, siapa saja orang yang eling kepada Allah, maka Allah swt akan memperhatikan terhadap kebutuhannya.
Sebenar-benarnya Allah swt adalah yang paling duluan membuat kebaikan, sebelum ahli ibadah menghadap kepada-Nya. Allah swt adalah yang dermawan, memberi sebelum orang-orang meminta.
Allah swt yang memberi, terus orang-orang disuruh meminjamkan kepada Allah atas apa yang sudah diberikan oleh Allah. Maksudnya ‘abdinya Allah yang diberi rizki, maka rizkinya harus dipakai takwa kepada Allah, mengharapkan bayaran dari Allah. yang diberi kesehatan harus dipakai untuk berbakti kepada Allah, dengan mengharapkan ganjaran dari Allah.
Firman Allah swt: “Man yuqridhullaaha qardhan hasanan fayudhaa ‘iquhu”, siapa saja orang yang meminjamkan, maksudnya mengerahkan hartanya disertai dengan ikhlas kepada Allah, dinafkahkan di yang diperintahkan Allah swt, maka oleh Allah bakal diberi ganjaran yang berlipat-lipat.
Ilaahii uthlubnii birahmatika hattaa ashilu ilaika wa ahbibnii biminnatika hattaa aqbala ilaika
Ya Allah, semoga Engkau mendekatkan kepadaku, memanggil agar dekat dengan rahmat-Mu. Sehingga aku bisa sampai kepada-Mu. Dan semoga Engkau memberi rasa cinta kepadaku, dengan cinta yang sebenar-benarnya terhadap-Mu, dengan karunia-Mu. Sehingga aku bisa menghadap-Mu.
Kita harus bermunajat agar bisa didekatkan kepada rahmat Allah, sampai bisa wushul kepada-Nya. Dan bermunajat agar diberi rasa cinta kepada Allah, sehingga menghadap kepada-Nya.