Cinta Dunia Yang Menyengsarakan

Dunia itu adalah fana, artinya tidak abadi. Yang abadi adalah di akhirat kelak, dimana setiap perbuatan kita di dunia akan mendapatkan balasannya di akhirat. Apakah kita termasuk orang yang beruntung masuk ke surga ataupun sebaliknya masuk ke neraka.

Oleh karena itu, agar kita di akhirat nanti selamat dari siksa neraka, maka kita harus selalu beribadah selama di dunia dan tidak mencari dunia secara berlebihan.

Disebutkan bahwa ada seorang lelaki datang menghadap Nabi Muhammad dari suatu daerah. Bertanyalah berliau mengenai daerahnya dan dia menceritakan tentang luasnya daerah itu dan penuh dengan berbagai kenikmatan. Kemudian Nabi Muhammad bersabda kepadanya, “Apa saja yang kamu kerjakan?” Dia menjawab, “Kami membuat bermacam-macam makanan dan memakannya.” Kemudian Nabi bertanya lagi, “Kemanakah kesudahannya semua itu?” dia menjawab, “Kepada apa yang telah engkau ketahui ya Rasulullah.” Yaitu air kencing dan kotoran. Nabi Muhammad bersabda, “Demikian itulah perumpamaan dunia.”

Allah berfirman dalam Asrarul Wahyi, “Hai Ahmad, seandainya seorang hamba mengerjakan shalat seperti shalatnya penghuni langit dan bumi, dan dia berpuasa seperti puasanya penghuni langit dan bumi, kemudian Aku lihat dalam hatinya terdapat seberat semut kecil dari cinta dunia baik kepemimpinan maupun gemerlapannya, maka hamba itu tidak akan berdekatan kepada-Ku di surga-Ku.”

Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa yang mencintai dunianya maka dia telah membahayakan akhiratnya, dan barangsiapa yang mencintai akhiratnya maka dia telah membahayakan dunianya. Karena itu dahulukanlah apa yang abadi daripada apa yang akan musnah.”

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad duduk dengan berbincang bersama para sahabatnya pada suatu hari. Mereka semua menangis, kecuali Usamah bin Zaid. Nabi Muhammad berkata, “Aku mengadukan kepadamu tentang hatiku yang membatu, ya Rasulullah.”

Nabi Muhammad lalu meletakkan tangannya pada dada Usamah. Kemudian beliau bersabda, “Keluarlah hai musuh Allah.” jadilah Usamah dapat menangis. Kemudian Nabi bersabda lagi, “Kebekuan mata adalah karena kekerasan hati, kekerasan hati adalah karena banyaknya dosa, banyaknya dosa adalah karena lupa mati, lupa mati adalah karena panjang angan-angan, panjang angan-angan adalah karena cinta dunia dan cinta dunia adalah pangkal dari segala kejahatan.”

Diriwayatkan dari Fudhail bin Iyadh, berkata, “Allah menjadikan (meletakkan) seluruh keburukan dalam sebuah rumah dan menjadikan kuncinya adalah cinta dunia. Dan Allah menjadikan (meletakkan) seluruh kebaikan dalam sebuah rumah dan menjadikan kuncinya adalah zuhud (mengasingkan duniawi). Karena itu hendaklah engkau meninggalkan dunia itu tentu engkau memperoleh derajat yang tinggi.”

Scroll to Top