Keterangan yang diterima dari Syeikh Wahab bin Munabbih al Yamani radhiyallaahu ‘anhuma:
“Sudah ditulis dalam kitab taurat bahwa orang yang tergoda dan terperdaya adalah orang faqir, artinya yang mencari dan memperjuangkan suatu perkara dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkannya, itu kehilangan perkara yang dibutuhkan oleh orang tersebut. Dan walaupun terbukti orang itu yang memiliki alam dunia, maksudnya perkara yang ada di langit dan bumi, dari macam-macam harta benda, serta intan berlian.
Orang yang tho’at kepada Allah itu diturut oleh orang-orang, walaupun orang tersebut merupakan ‘abid (budak) milik seseorang.
Serta orang yang qana’ah yaitu orang yang diam hatinya ketika tidak ada yang disukai, dan yang ridha terhadap bagian dari Allah, dia adalah orang yang kaya, walaupun terbukti orang itu yang lapar.
Sudah kabur seorang perempuan yang ditawan dari setengahnya negara kafir, lalu dia berjalan menempuh perjalanan 200 farsakh sambil tidak makan apa-apa. Kemudian perempuan itu ditanya tentang bagaimana dia bisa kuat berjalan menempuh perjalanan yang jauh sambil tidak makan apa-apa. Kemudian perempuan itu menjawabnya bahwa dia ketika merasa lapar, maka dia membaca Qul huwallaahu ahad (al Ikhlas) sebanyak tiga kali.”
Kekayaan, pangkat, jabatan itu tidak menjadi patokan dia dimulyakan oleh Allah. Karena itu semua tergantung dari ketakwaannya. Banyak sekali orang yang secara lahiriah miskin, lalu merupakan seorang ‘abid atau budak, tetapi oleh Allah dimuliakan dan memiliki martabat yang tinggi.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar