Apakah iman itu makhluk atau bukan?

Iman itu hidayah dari Allah dan membenarkan dengan seteguh hati terhadap apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad dari Allah, serta menyatakan dua kaliamt syahadat dengan lisannya.

Hidayah itu ciptaan Allah, sedangkan ciptaan Allah itu qadim. Adapun membenarkan dan mengikrarkan itu merupakan perbuatan hamba, dan perbuatan hamba adalah baru. Maksudnya ada sesudah tidak ada.

Segala perkara yang qadim (dahulu) adalah qadim dan bukan makhluk. Sedangkan apa saja yang baru datangnya maka perkara itu adalah pasti baru.

Menurut Syaikh Abu Ma’in An Nasafi bahwa tidak dapat dikatakan kalau iman dari seorang hamba itu adalah ikrar dengan lisan dan membenarkan dengan hati serta timbul petunjuk dan pertolongan dari Allah.

Sementara ulama berpendapat bahwa tidak dapat dikatakan kalau iman itu menjadi hidayah dan taufik (petunjuk dan pertolongan). Karena manusia itu diperintahkan untuk beriman. Perintah itu hanya terdapat dalam perkara yang ada pada lingkungan hamba. Dan seluruh perkara yang demikian pasti makhluk.

Menurut Syaikh Al Bajuri bahwa yang benar itu ialah makhluk. Karena itu membenarkan dengan hati, atau membenarkan yang disertai dengan pernyataan lisan. Keduanya ialah makhluk. Kalau ada yang mengatakan qadim dengan memandang hidayah Allah adalah keluar dari hakikat iman. Dan hidayah itu juga baru. Tetapi jika kita memandang adanya iman itu karena qadha sejak azali, maka bisa benar kalau dikatakan bahwa iman itu qadim.

Syaikh Muhammad Khalil mengutip Syaikh Syamsudin Ar Ramli mengatakan, “Menurut mayoritas ulama ahli tahkik, iman itu adalah membenarkan dengan hati terhadap apa yang diketahui tanpa berangan-angan atas apa yang dibawa dan dijelaskan oleh Rasulullah saw dari sisi Allah Ta’ala. Adapun pernyataan dengan lisan adalah hanya menjadi syarat untuk melaksanakan hukum-hukum di dunia. Ada yang mengatakan, bahwa iman ialah pernyataan dan pembenaran bersama-sama. Ada yang berpendapat, bahwa iman itu ialah pernyataan dan amal perbuatan. Menurut cara-cara pendapat terakhir ini, maka iman adalah makhluk. Karena iman merupakan perbuatan seorang hamba yang diciptakan Allah. berdasarkan firman Allah dalam surat Ash Shaffat ayat 96:

“Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.”

Adapun pendapat Imam Abu Laits As Samarqandi sebagai jawaban atas pertanyaan, “Apakah iman itu makhluk atau bukan?” beliau mengatakan bahwa iman itu adalah pernyataan dan petunjuk. Ikrar merupakan perbuatan manusia, dan perbuatan manusia adalah makhluk. Sedangkan hidayah atau petunjuk adalah ciptaan Allah, maka perbuatan Allah ialah makhluk. Ini sebagai toleransi saja, karena hidayah Allah kepada hamba adalah menjadi sebabnya iman, bukan sebagian daripada iman. Sedangkan yang ditanyakan adalah jiwa iman, bukan iman dan sebabnya. Dan Allah lah yang Maha Mengetahui. Rahmat dan keselamatan semoga tetap atas junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Scroll to Top