Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus adalah sebagai berikut :
- Badan tegap, tapi tidak setegap Magantropus.
- Volume otak pithecanthropus erectus 900cc.
- Tinggi badan pithecanthropus erectus sekitar 165-180 cm.
- Geraham besar dan mempunyai rahang yang sangat kuat.
- Hidung lebar tetapi tidak mempunyai dagu.
- Bagian kening menonjol.
- Pemakan tumbuhan dan hasil hewan buruan.
Sejarah Penemuan Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus merupakan salah satu jenis manusia purba yang hidup lebih dahulu sebelum manusia pada saat ini. Manusia seperti ini memiliki beragam jenis dengan nama atau golongan yang berbeda-beda antara jenis satu dan yang lainnya. Pada tahun 1891 seorang dokter yang berasal dari Belanda dan memiliki keahlian sebagai seorang paleoantropologi melakukan penemuan.
Adapun saat itu yang ditemukan adalah beberapa fosil tengkorak seperti paha, gigi, tulang pada bagian atas, dan lainnya di dekat tepi sungai bengawan Solo, Jawa Timur. Pada saat itu ia mengatakan bahwa fosil tersebut merupakan spesies antara manusia dan juga kera, pithecanthropus erectus sendiri disimpulkan sebagai manusia kera yang dapat berdiri dengan tegak.
Fosil lainnya juga banyak ditemukan di berbagai daerah, dan telah dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis manusia tersebut. Saat itu banyak disebutkan teori bahwa nenek moyang Jawa berasal dari manusia purba yang di hidup di tanah Jawa. Para ilmuan lainnya juga memberikan teori bahwa manusia Jawa merupakan salah satu mata rantai yang hilang dari manusia dan juga.
Nama pithecanthropus jenis erectus ini sendiri berasal dari sebuah bahasa Yunani dengan arti atau bahasa latinnya yang merupakan manusia kera yang berdiri tegak. Tepat pada tahun 1936 telah ditemukan fosil yang lebih lengkap mengenai manusia purba ini, oleh seorang ahli paleontologi dan geologi dari Jerman. Penemuan tersebut tepatnya di Desa Sangiran, Jawa Tengah.
Tidak hanya itu fosil tertua yang telah ditemukan berada di daerah Great Rift Valley. Hal ini membuat timbulnya teori lain yang menyatakan bahwa penemuan fosil dari pithecanthropus adalah salah satu bentuk yang menjadi peralihan antara manusia purba dan manusia modern. Banyak disimpulkan juga bahwa mayoritas manusia ini hidup di Zaman Pleistosen yang tersebar ke berbagai tempat.
Pengertian Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus adalah jenis manusia purba Indonesia yang fosilnya pertama kali ditemukan dalam kebudayaan masyarakat modern. Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh Dr. Eugene Dubois di beberapa tempat yang berbeda, seperti di Trinil-Ngawi dan juga Kedungbrubus-Madiun tahun 1890 sd 1892. Fosil yang ditemukan Dubois tersebut berupa kerangka rahang bawah, tulang paha, tempurung kepala, juga gigi geraham bagian atas dan bawah.
Jenis-Jenis Pithecanthropus Erectus
1. Pithecanthropus Robustus
Pithecanthropus Robustus berarti kera besar dengan pinus besar. Fosil ini ditemukan pada tahun 1939 di Sangiran dengan Weidenreich Von Koenigswald sebagai Pithecanthropus Moj Okertensis.
Dapat ditemukan dalam sebuah lapisan Eistosen bawah di Mojokerto antara tahun 1936 dan 1941. Pithecanthropus mojokertensis berarti monyet manusia dari Mojokerto. Filsafatnya yakni berupa tengkorak anak yang berusia 5 tahun.
Jenis manusia purba ini, mempunyai sebuah ciri-ciri tulang pipi yang kuat, hidung yang lebar, tubuh yang tinggi, dan hidupnya masih berupa makanan (food collection). Berdasarkan dalam berbagai banyak penemuan di Lembah Sungai Bengawan Solo, Dr. Ing. Von Koenigswald berbagi lapisan Diluvium dari Cekungan Sungai Solo menjadi tiga.
- Lapisan Jetis (Pleistocene Bawah) ditemukan Pithecanthropus robustus.
- Pada lapisan Ngandong (Pleistocene Atas) jenis Homo soloensis ditemukan.
- Lapisan Trinil (Pleistosen Tengah) ditemukan oleh spesies Pithecanthropus erectus.
2. Pithecanthropus Dubuis
Pithecanthropus Dubuis (dubuis berarti diragukan), dalam jenis fosil ini telah ditemukan pada 1939 dengan Von Koenigswald dari Lower Pleistocene di Sangiran.
3. Pithecanthropus Solensis
Pithecanthropus Soloensis merupakan jenis manusia monyet dari kota Solo dan telah ditemukan dengan Von Koenigswald, Oppennoorth dan Ter Haar antara tahun 1931 sampai 1933 di wilayah Ngandong tepatnya di tepi Sungai Bengawan Solo. Dalam sebuah hasil ini telah memainkan peran penting dalam menghasilkan berbagai tulang dahi dan tengkorak.
Hasil Kebudayaan Pithecanthropus Erectus
Dibawah ini terdapat beberapa jenis alat dari hasil kebudayaan yang dipunyai oleh manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus, yaitu diantaranya adalah :
1. Kapak Genggam
Kapak Genggam merupakan salah satu kapak yang bentuknya tidak besar, akan tetapi ukuran dari kapak ini lebih kecil dibandingkan dengan kapak jenis lainnya. Jenis dari kapak ini sudah menyebar hingga ke berbagai wilayah di nusantara dan masih terus dikembangkan hingga saat ini.
2. Kapak Perimbas
Kapak jenis ini mempunyai bentuk yang sedikit lebih cembung dan sering digunakan oleh manusia purba pithecanthropus untuk memotong sebuah benda. Jenis dari kapak ini pertama kali ini ditemukan oleh seorang ilmuwan sekitar tahun 1935 sebagai alat pemotong atau penetak.
3. Alat Penetak
Alat ini sering disebut sebagai kapak, akan tetapi bentuknya sedikit lebih besar dan hanya dapat dipakai untuk memotong benda-benda tertentu. Secara umum, alat ini digunakan oleh manusia purba jenis Pythropanthropes untuk menebang kayu, pohon dan lain sebagainya.
4. Pahat Genggam
Manusia purba dahulu melakukan kegiatan pertanian ini agar memperoleh keuntungan dari hasil alam yang lebih banyak. Alat yang digunakan untuk menggemburkan tekstur tanah adalah pahat genggam. Tidak hanya itu saja, alat ini juga sering dipakai untuk mencari ubi-ubian atau hal yang lainnya karena alat ini memiliki permukaan yang sangat tajam.