Jika ada yang bertanya apakah iman itu dapat dibagi atau tidak? maka jawabnya ialah bahwa iman itu tidak dapat dibagi-bagi, karena iman itu cahaya yang ada di dalam hati, di dalam akal, dan di dalam ruh manusia serta merupakan petunjuk Allah Ta’ala kepadanya. Orang yang mengingkari kalau iman itu petunjuk Allah, maka ia benar-benar kafir.
Pengertian tauhid
Pengertian tauhid menurut ulama ahli kalam yaitu meng-Esa-kan Zat yang disembah dengan beribadah serta mempercayai dan membenarkan ke-Esa-an-Nya, baik Zat-Nya, sifat-Nya, maupun Af’al (perbuatan)Nya.
Tauhid itu mempercayai semua sifat wajib bagi Allah dan Rasul-Nya, sifat mustahil dan jaiz bagi Allah dan Rasul-Nya.
Menurut ulama ahli tasawuf, tauhid ialah bahwa seseorang itu tidak melihat kecuali hanya kepada Allah. artinya, seluruh perbuatan, gerak dan diam, seluruh kejadian pada makhluk, itu semuanya dari Allah Ta’ala Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Ulama ahli tasawuf sama ekali tidak memandang adanya perbuatan terhadap selain Allah Ta’ala. Terkadang perkataan iman itu diartikan tanda-tanda keimanan seperti yang pernah ditanyakan oleh Nabi saw kepada orang-orang Arab:
“Tahukah kamu apakah iman itu?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi bersabda, “Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak dan wajib disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, memberikan zakat, puasa ramadhan, dan memberikan seperlima ghanimah (harta rampasan perang).”