Allah itu memiliki nama ad dhohiru dan al batinu. Dengan memiliki nama ad dhohiru maka Allah menyilap terhadap semua perkara yang ada, tegasnya tiap-tiap perkara yang ada oleh Allah ditiadakan. Supaya para ‘abdinya menyatakan bahwa Allah itu tidak bercampur dengan ‘abdinya dalam keadaan dhohir. Sehingga nyata bahwa sebenar-benarnya Allah wujudnya wujud haqiqi, sedangkan selain Allah wujudnya ‘aridhi, maksudnya diadakan dari asalnya tidak ada dan nanti bakal tidak ada lagi.
Dengan adanya Allah memiliki nama Al Batin, maka Allah swt mendhohirkan terhadap semua perkara, sehingga terlihat oleh hissii, yaitu supaya ditekadkan bahwa Allah yang Maha Batin. Dan dengan didhohirkannya semua perkara, untuk menunjukkan akan adanya dzat Allah yang mengadakannya (menciptakannya) serta yang Maha Batin.
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah keseratus tiga puluh enam)