Hak Suami Yang Wajib Dilakukan Istri

Lelaki itu menguasai atau membawahi istrinya dalam mendidiknya disebabkan perkara yang sudah melebihkan Allah dengan itu perkara ke laki-laki terhadap istri-istrinya, serta sudah menafkahi si laki-laki kepada istrinya dimulai dari membayar mas kawin ketika menikah.

Kelebihan lelaki dari perempuan itu dalam beberapa hal yaitu dalam hakikatnya dan dalam hukum syara’ nya. Dalam hakikatnya yaitu ‘akal dan ilmunya laki-laki lebih banyak daripada istri dan hatinya lelaki dari pekerjaan yang berat lebih sabar, kekuatan lelaki juga lebih dari kekuatan istri, begitu juga dalam hal kecerdasan (banyaknya ‘ulama laki-laki), diwajibkannya berjihad, adzan, shola jumat, i’tikaf, menjadi saksi, qishos dan nikah, warisan, memikul diyat, wali nikah, yang mempunyai tolaq, ruju’, hitungan istri, nasab, serta membayar mas kawin, menafkahi, dan lainnya. Istri yang sholih adalah yang to’at kepada Allah swt dan turut ke suaminya dan apabila tidak ada suaminya maka istri itu selalu menjaga dirinya (harta suaminya dan farji nya dan rahasia suaminya).

Pendapat dari hadist Rasulullah saw tentang hak suami

Kalau lelaki takut istrinya akan nusyuz, istrinya takabur, maka si suami harus menasihati istri/mengingatkan/menakut-nakuti akan siksa Allah di akhirat, dan mengharuskannya takwa dan berlaku yang seharusnya kepada suami. Dengan adanya nusyuz maka akan menggugurkan nafkah dan gilir (apabila poligami). Dengan dinasehati mudah-mudahanbertaubat dari nusyuz nya.

Disunatkan menasihati istri dengan hadist yang diriwayatkan Imam Bukhori Muslim, dari perkataan Nabi Muhammad saw yang keterima oleh Imam Abi Huroiroh “dimana-mana ada istri yang menjauhi tempat tidur suaminya, maka akan dilaknat istri itu, dan akan dijauhi oleh seluruh malaikat sampai shubuh”. Dan hadist Imam Tirmidzi dari perkataan Nabi Mjuhammad saw “apabila ada istri yang malamnya suaminya ridho terhadap dia, maka akan masuk surga kalau si istri meninggal paginya.” Kalau suami akan ngambek ke istri, jangan dengan omongan tetapi jauhilah tempat tidurnya.

Jangan memukul tanpa alasan, kecuali dengan memukul itu memberikan faedah asal jangan membuat repot/parah, jangan memukul wajah, anggota badan yang membuat celaka. Dengan kata lain memukulnya itu untuk memberi pelajaran, tapi utamanya jangan memukul (memaafkan). Berbeda dengan wali nya anak, lebih utama memukul jangan memaafakan, karena memukul anak akan dapat mendidik anak tersebut untuk kemaslahatan  si anak itu. Sedangkan memukul istri adalah untuk kemaslahatan si suami, begitu juga menjauhi sitri dari tempat tidurnya apabila benar-benar si istri melakukan nusyuz.

Setelah sering melakukan nusyuz nya bari si suami boleh memukulnya. Tapi menurut Imam Nawawi boleh memukul si istri walaupun nusyuz nya tidak sering asalkan dengan memukul itu memberikan faedah. Kalau istri ketahuan nusyuznya dengan terlihat ciri-cirinya, seperti dalam perkataan yang biasanya halus sekarang jadi kasar, kalau dipanggil biasanya menghampri sekarang jadi tidak, dll, nah apabila demikian dididik saja dengan dijauhi dari tempat tidurnya, jangan dipukul.

Hak suami dari istri

Apabila si istri sudah sadar, maka suami jangan mencari calon untuk memukulnya (mengungkit-ngungkit yang lalu) yang mengakibatkan bertengkar lagi (bahkan memukul). Walhasil apa saja perkara yang sudah terjadi lupakan saja, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. “maka sebenar-benarnya orang yang taubat dari dosa, seperti orang yang tidak punya dosa saja”.

Menurut Rasulullah “laki-laki yang sabar terhadap kejelekan akhlaq/budi pekerti istrinya, maka Allah akan memberikan pahala kepada laki-laki itu seperti pahala yang diberikan kepada Nabi Ayyub as.” Serta perkataan Rasulullah “Istri yang sabar terhadap kejelekan akhlaq/budi pekerti suaminya, maka Allah akan memberikan ganjaran/pahala kepada istri itu seperti ganjaran/pahala yang diberikan kepada orang yang meninggal dalam perang sabilillah”. Dan menurut Nabi Muhammad saw “siapa saja istri yang dholim kepada suaminya serta sering meminta sesuatu yang suaminya tidak mampu, serta menyakiti suaminya, maka akan mela’nat kepada istri malaikat rohmat dan malaikat tukang nyiksa”. Rasulullah juga berkata “siapa saja istri yang sabar terhadap suami yang sering menyakitinya, maka Allah akan ke si istri seperti ganjaran yang diberikan kepada Siti Maryam putra Ki ‘Imron.”

Rasulullah pernah berkata “siapa saja istri yang diridhoi suaminya. Maka apabila si istri meninggal dalam keadaan suaminya ridho terhadap dirinya, si istri akan masuk surga, serta orang-orang yang duluan yang melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.”

Rasulullah saw pernah bersabda :”dimana-mana ada istri yang melakukan sholat lima waktu, puasa di bulan romadhon, kecuali ketika haid dan nifas, serta menjaga farji nya dari disetubuhi oleh laki-laki lain, turut kepada suaminya terhadap perkara yang bukan ma’siyat kepada Allah swt, maka nanti di akherat akan dibilangin, segeralah masuk ke surga dari pintu manapun yang engkau suka. Dibilangin seperti itu karena untuk memuliakan terhadap si istri”

Sudah diterangkan dalam hadist.ada seorang istri yang menghadap Rasulullah, setelah bertemu kemudian si istri berkata “Ya Rasulullah saya datang karena disuruh oleh istri-istri yang lain untuk menanyakan tentang bagian jihad. Jihad kan diwajibkan hanya kepada kaum lelaki saja, tidak diwajibkan kepada perempuan. Nah kalau laki-laki ketika berjihad mendapatkan luka (bekasnya) akan diberi ganjaran yang luar biasa, apabila meningggal ketika berperang akan dipandang oleh Allah tetap hidup. Serta sudah diriwayatkan bahwa sebenar-benarnya Allah melihat Rohmat bagi orang yang meninggal syahid, dan disuruh meminta kepada Allah apa maunya, maka berkata yang mati syahid itu, bagaimana kami meminta kepada Allah, kan kami digelar kan di surga kemanapun maunya tidak dicegah, dan apa saja yang kami mau tidak dilarang.

Tatkala yang mati syahid merasa tidak dilarang untuk meminta apapun, maka dia meminta agar ruhnya dikembalikan lagi ke jasadnya dan diturunkan lagi ke bumi agar bisa berperang lagi menegakkan agama Allah. Kenapa seperti itu karena saking  nikmatnya surga bagi orang yang syahid. Menurut Rasulullah yang diriwayatkan oleh Sayyidina ‘Abdulloh putra Sayyidina ‘Abbas ruhnya orang yang mati syahid itu ada di burung surga yang berwarna hijau, berdatangan burung ini ke sungai dan beterbangan di pepohonan surga dan makan buah-buahan surga.

Lalu masuk ke qonadil-qonadil yang digantungkan di iuh-iuhan (teduh-teduhan) ‘aras. Sedangkan kaum istri sering berbakti kepada suami dan membantu keperluan lelaki, maka apa untuk kaum perempuan  agar mendapatkan ganjaran jihad, ganjaran bekas luka, ganjaran mati syahid.”. menjawab Rasulullah “hai perempuan, sampaikanlah kepada perempuan yang lainnya bahwa sebenar-benarnya berbakti kepada suami sembari mengaku ke haq nya itu ngebandingin  ganjarannya jihad yang yang diwajibkan kepada kaum lelaki.

Namun sedikit sekali kaum istri yang berbuat to’at/berbakti ke suaminya sembari ngaku ke haq nya.. tegasnya haqnya istri harus berbakti ke suaminya. Karena Allah sudah berfirman di Surat Annisa tetap bagi lelaki bagian ganjaran dari pekerjaannya yaitu dari jihad, tetap juga bagi istri bagian ganjarannya dari pekerjaannya yaitu dari menjaga farji nya dan bakti ke suaminya. Jadi kesimpulannya laki-laki dan perempuan ganjarannya di akhirat nati sama. Unggul itu hanya karena laki-laki melebihi perempuan ketika masih hidup di alam dunia.

Menurut Sayyidina ‘Ali ada 3 tingkat yang jelek adanya di lelaki, tetapi bagus apabila adanya di istri. Yang pertama pelit, kedua tinggi hati(sombong), dan ketiganya takut. Apabila ada istri yang pelit, maka berarti dia menjaga hartanya dan harta suaminya. Apabila si istri merasa besar, maka tentu mencegah si istri itu dari berkata kepada orang-orang dengan perkataan yang lemah/halus, yang membuat was was. Dan apabila si istri penakut maka tentu dia akan takut terhadap semua perkara, dan tidak akan berani keluar dari rumahnya, takut kepada suaminya. Sudah berkata Rasulullah “istri yang jelek ke suaminya yaitu bawaan yang berat yang dipikul/dibawa oleh aki-aki yang sudah pikun. Sedangkan istri yang sholihah itu seperti makuta yang ditetesin  emas yang menggembirakan dilihat oleh suaminya”

Perempuan harus mengetahui bahwa sebenar-benarnya wanita yang sudah memiliki suami adalah seperti ‘amat yang dimiliki oleh suaminya. Oleh sebab itu si istri tidak boleh mengolah/membelanjakan ke perkara apapun dari harta suaminya kecuali dengan idzin si suami tersebut.

Wajib bagi istri melanggengkan malu oleh suaminya, menurunkan pandangannya dihadapan suami, turut terhadap perintah suami, diam mendengarkan omongan suami, berdiri di depan pintu ketika suaminya datang dan berangkat dari rumah, memperlihatkan cinta ketika suaminya berdekatan dengan dirinya, memperlihatkan kegembiraan ketika suami melihatnya, memasrahkan badannya ketika tidur bareng, memakai wewangian, membersihkan mulut, memakai minyak kasturi. Istri harus dandan ketika suaminya ada di rumah, dan tidak dandan  ketika suaminya tidak ada, istri tidak boleh khianat (memasukkan laki-laki lain ke kamarnya), jangan khianat terhadap harta suami.

Menurut Rasulullah “tidak halal bagi istri memberikan makanan yang ada di rumah suaminya kecuali dengan idzin suaminya”, kecuali makanan yang basah-basah yang gampang basinya/rusaknya. Maka kalau memberikan makanan si istri dari ridho suami, maka ganjaran buat istri dan ganjaran buat suaminya. Apabila istri memberikannya tanpa idzin suami, maka ganjaran untuk suaminya, dan dosa bagi si istri. Istri harus menghormati/memulyakan suami dan saudaranya, walaupun dengan bahasa yang baik. Si istri juga harus memandang banyak bawaan suami yang sedikit dan menerimanya dengan syukur.

Istri juga jangan menolak apabila suaminya ingin bersetubuh walaupun si istri sedang berada di punggung unta, kecuali sedang haid atau nifas, atau sudah susut haid dan nifasnya tetapi belum adus./mandi. Menurut Sayyidina ‘Abdulloh putra Sayyidina ‘Abbas bahwa Rasulullah pernah berkata “apabila seorang istri dimana-mana malamnya dipakai sholat sunat, siangnya puasa, kemudian pada suatu waktu suaminya mengajak jima’ lalu si istri datangnya telat 1 jam memenuhi ajakan suaminya, maka si istri di hari kiamat akan digusur dan rantai, dibelenggu dan disatukan dengan setan disimpan di dasar neraka.”

Haram bagi lelaki men jima’ istrinya dihadapan orang lain (baik laki-laki ataupun perempuan). Disunatkan juga sebelum berjima’ membaca Bismillah dulu, surat Al Ikhlas, dan takbir, tapi kalau dzikir jangan. Sunat juga membaca Bismillahil ‘aliyyil ‘adhiimi Allaahummaj ‘alinnutfata dzurriyatan toyyibatan inkunta qoddarta antakhruja dzaalika min sulbii.

Sudah berkata Rasulullah :”apabila salah seorang diantara kalian akan men jima’ istri, sebelum mulai berdoa seperti ini Allaahumma jannibnissaetoona wa jannibissaetoon maa rozaqtanaa”

Apabila dengan jima’ itu menghasilkan anak, maka tidak akan nga madhorot kan setan ke anak tersebut, dan ketika sudah dekat keluar air mani, maka baca dengan hati dan jangan berobah bibirnya yaitu Alhamdulillahilladzii kholaqo minal maai basaron faja’alahu nasaban wasohron wakaana robbuka qodiiron.

Begitu juga disunatkan ketika ber jima’ belok dari arah qiblat (jangan menghadap qiblat), karena memulyakan qiblat. Disunatkan juga ketika ber nima’ menutupin badan dua-duanya dengan selimut.

Istri tidak boleh puasa tanpa idzin suaminya, kecuali di hari ‘arofah dan hari ‘aasuuro. Apabila istri puasa sunat yang bukan hari ‘arofah dan ‘asyuro, maka yang ada buat istri tersebut hanya lapar dan dahaga saja, ganjarannya tidak ada karena tidak diterima. Tapi kalau di hari ‘arofah dan ‘asyuro tidak apa-apa walaupun tanpa idzin suami. Istri juga tidak boleh keluar rumah tanpa idzin suami, kalau melakukan hal tersebut, maka si istri akan di laknat oleh seluruh malaikat yang ada di langit dan di bumi, begitu juga malaikat rohmat dan malaikat tukang nyiksa sampai baliknya si istri ke rumah atau sampai taubat si istri kepada Allah dan kepada suaminya.

Dimana-mana istri keluar dari rumah dengan idzin suami untuk belanja atau menengok orang sakit, harus calon melewati calonan yang sepi dan memakai baju yang biasa. Artinya jangan dandan, untuk menghindari fitnah. Walhasil si istri harus mencari/melakukan perkara (tingkah laku/perkataan) yang menjadi penyebab suaminya ridho., dan menjauhi perkara yang membuat suaminya marah.

Sudah diriwayatkan dari Rasulullah Muhammad saw bahwa beliau berkata akan memintakan maaf seluruh burung yang ada di awang-awang dan semua ikan yang ada di air serta seluruh malaikat yang ada di langit untuk istri yang turut kepada suaminya (bukan perintah haram), selagi si istri itu tetap dalam ridho suami.

Kisah hikmah suami istri

Hikayat : di kota Baghdad ada seorang lelaki yang nikah dengan anak pamannya, dan berjanji tidak akan menikah lagi dengan perempuan lain (poligami), pekerjaan laki-laki itu berdagang. Pada suatu waktu ada seorang perempuan yang datang ke warungnya, dan berkata bahwa dia ingin dinikahi oleh si lelaki. Kemudian si lelaki menjelaskan bahwa dia sudah berjanji kepada istrinya tidak akan melakukan poligami, si perempuan itu berkata bahwa rela digilir seminggu sekali (6 hari di yang tua dan 1 hari di yang muda), kemudian menikahlah mereka kira-kira 8 bulan. Istri yang tua tidak menyukai karena dalam seminggu sekali dimalam hari suaminya hilang, lalu menyuruh jariyahnya untuk mengikuti suaminya (kemana berangkatnya dan dimana adanya).

Lalu diikutilah si suami oleh jariyah itu, sampai ke suatu rumah, dan masuklah si suami ke rumah tersebut, lalu jariyah itu bertanya kepada tetangganya rumah siapa, menurut tetangga itu bahwa mereka sudah menikah sekitar delapan bulan yang lalu. Kemudian jariyah pulang dan menceritakan kepada majikannya. Menurut majikannya itu/istri tua kepada jariyahnya agar tidak menceritakan hal tersebut kepada orang lain.

Tidak begitu lama si suami meninggal, maka terus istri tua menyuruh jariyah membawakan uang sebanyak 500 dinar untuk diberikan kepada istri muda sambil mengatakan semoga Allah membesarkan ganjaran kamu di si anu bahwa si anu sudah meninggal, meninggalkan harta 8000 dinar, yang 7000 dinar untuk anak-anaknya, yang 1000 dinar lagi bagian istri muda dan tua. Setelah mendengar perkataan jariyah, istri muda kemudian menulis surat dan diberikan kepada jariyah untuk disampaikan kepada istri tua. Ketika dibuka surat itu isinya ngalubarkan mas kawinnya dan tidak mengambil  si istri muda itu apapun. Nah begitulah istri yang sholihah.

Siapa saja istri yang nyulayaan (meniadakan) kepada suaminya, maka istri itu bakal dilaknat oleh Allah dan malaikat dan oleh seluruh orang. Menurut Sayyidina ‘Ali bahwa dia pernah mendengar Rasulullah berkata kalau ada istri menjadikan salah satu tangannya ke sate, tangan yang satunya lagi ke nasi, terus disodorkan kesuaminya, tetapi si suami itu tidak ridho kepada istri, maka di hari kiamat nanti istri itu akan disatukan dengan golongan Yahudi dan Nasrani. Menurut ‘Abdulloh bin Mas’ud ra bahwa dia pernah mendengar Rasulullah berkata siapa saja istri yang diajak oleh suaminya ke kasur, lalu di nanti-nanti oleh istrinya sampai suaminya tidur, maka istri itu dilaknat.

Siapa saja istri yang cemberut didepan suaminya, maka si istri ada dalam kemarahan Allah sampai si istri tersenyum kembali dan meminta ridho suaminya. Kata ‘Abdurrahman bun ‘Auf bahwa Rasululllah pernah berkata siapa saja istri yang cemberut didepan suaminya, maka ketika bangun dari kuburan nanti mukanya akan hitam legam.

Siapa saja istri yang istri yang keluar rumah tanpa idzin suaminya, maka akan dilaknat oleh seluruh malaikat sampai dengan kembali lagi si istri ke rumah. Menurut Sayyidina Utsman ra bahwa dia pernah mendengar Rasulullah berkata tidak semata-mata keluar istri dari rumah tanpa idzin suami, maka akan melaknat ke istri tersebut setiap perkara yang diterangi oleh matahari, sampai dengan ikan yang ada di laut.

Siti ‘Aisah pernah berkata apabila setiap istri tahu kewajiban terhadap suaminya, maka akan diusap telapak kaki suaminya dari debu yang menempel dengan halusnya muka istri. Siti ‘Aisah juga berkata bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah siapa yang paling besar haq nya ke istri, Rasul menjawab suaminya, kemudian Siti ‘Aisah bertanya lagi siapa orang yang paling besar haq ke lelaki, kemudian Rasul menjawab ibunya.

Pernah berkata Rasulullah saw bahwa ada 3 golongan orang yang tidak akan diterima oleh Allah sholatnya, tidak akan diangkat kebaikannya ke langit. Yang pertama ‘abid yang kabur dari majikannya sampai dengan balik lagi itu ‘abid ke majikannya tersebut. Yang kedua istri yang dibenci oleh suaminya sampai dengan ridho si suami kepada istrinya. Ketiga orang yang mabuk sampai dengan sadar kembali.

Rasulullah berkata dimana istri berkata kepada suaminya bahwa dia tidak melihat/tidak merasa suaminya memberi kebaikan, maka akan dilebur semua amalnya yang bagus saat itu juga. Kata sayyidina Tolhah pernah mendengar Rasul berkata siapa saja istri yang mengatakan kepada suaminya bahwa dia tidak pernah mendapatkan kebaikan sama sekali, Allah akan memutus rohmat-Nya kepada istri itu di hari kiamat.

Rasulullah Muhammad saw sudah berkata siapa saja istri yang meminta tolaq kepada suaminya, padahal dia tidak butuh terhadap tolaq tersebut, maka diharamkan si istri membaui wewangian surga, tegasnya haram bagi si istri masuk surganya. Tetapi kalau sangat membutuhkan tolaq, seperti yang dikatakan Imam Ibnu Ruslan yaitu si istri takut tidak bisa mencalonkan hukum Allah dalam perkara yang wajib.

Misalnya tidak bisa bagus nyampuran, karena bencinya si istri kepada suami, nah kalau begitu tidak diharamkan. Berkata Sayyidina Abu Bakar ra bahwa dia pernah mendengar Rasulullah bersabda dimana-mana istri berkata kepada suaminya harus men tolaq kepada dirinya, maka di hari kiamat nanti dia akan datang dengan muka/wajah tanpa daging, dan keluar lidahnya dari pundaknya, sambil digusur ke keraknya neraka jahannam, walaupun si istri siangnya dipakai puasa dan malamnya dipakai tahajjud dan dawam.

Sudah berkata Rasulullah Muhammad saw sebenar-benarnya Allah tidak akan melihat kepada istri yang tidak pernah bersyukur/berterima kasih kepada suaminya. Abi Huroiroh berkata bahwa dia pernah mendengar Rasulullah bersabda kalau sebenar-benarnya seorang istri mempunyai harta seperti harta Nabi Sulaiman as, kemudian si suami makan harta itu, lalu si istri menanyakan dimana harta saya kepada suaminya, maka melebur Allah terhadap amal istri yang 40 tahun.

Rasulullah berkata yang pertama kali ditanya/diperiksa dari istri di hari kiamat yaitu dalam masalah sholat dan masalah suaminya. Rasul pernah bertanya kepada perempuan bersuami bagaimana kamu terhadap suamimu, si perempuan menjawab tidak gegabah dalam meladeni suami kecuali yang apes atau tidak kuat dalam meladeninya. Maka Rasul berkata bagaimana saja istri terhadap suami, karena suami itu surga dan neraka nya istri. Artinya kalau istri berbakti surga balasannya, dan kalau durhaka kepada suami neraka balasannya.

Wanita calon penghuni surga dan neraka

Menurut Nabi Muhammad saw ada 4 golongan dari istri itu calon surga dan 4 golongan calon neraka. 4 rupa istri yang jadi calon surga yaitu 1). Istri yang menjaga dari keharaman dan selalu to’at kepada Allah serta turut kepada suaminya. 2). Istri yang banyak anaknya dan sabar dalam mengurusnya serta qona’ah, tegasnya merasa cukup dengan yang sedikit hasil usaha suami. 3). Istri yang punya rasa malu (malu terhadap Allah dan manusia), dimana idak ada suaminya, dia bisa menjaga diri dan harta suaminya, ketika ada suami, dia menahan lisannya (tidak banyak ngomong). 4). Istri yang ditinggal mati suaminya dan anaknya banyak serta masih kecil, dan mengurus anak-anaknya tersebut dengan kebaikan serta tidak menikah lagi.

Berkata Sa’id putra Waqos bahwa dia pernah mendengar Rasul bersabda apabila seorang istri tidak gembira dari suaminya karena rupek/kesulitan suaminya, maka bakal melaknat Allah ke istri dan melaknat seluruh malaikat. Salman Al Farisi juga pernah mendengar Rasulullah berkatatidak semata-mata melihat istri yang punya suami ke laki-laki lain dengan syahwat, maka di hari kiamat dua matanya akan di paku. Abu Ayyub Al Anshori juga pernah mendengar Nabi Muhammad berkata Allah swt sudah membuat dilangit dunia 70.000 malaikat, yang mana yang 70.000 itu melaknat setiap istri yang cedera ke suaminya dalam hartanya, dan di hari kiamat bakal disatukan dengan tukang sihir dan dukun, walaupun si istri menghabiskan umurnya dengan meladeni suaminya.

Mu’awiyah juga pernah mendengar Rasulullah berkata siapa saja istri yang mengambil harta suaminya tanpa idzin, maka ke istri tersebut dosa 70.000 maling. Rasulullah berkata Allah swt telah mengharamkan ke bani Adam masuk ke surga sebelum dirinya (Nabi Muhammad) selain, sebenar-benarnya melihat dari sebelah kanan ada wanita yang menyusul ke pintu surga. Nabi Muhammad bertanya perkara apa yang menyebabkan si istri itu dapat menyusul dirinya, dan diceritakan oleh malaikat, hei Nabi Muhammad diaadalah seorang istri yang bagus rupanya, bagus budi pekertinya, yang tetap memelihara anak yatim dengan sabar mengurusnya sampai dewasa. Oleh sebab itu Allah swt menerima si istri ngurus dan mendidik anak-anak tersebut.

Menurut Rasulullah Muhammad saw istri yang menjadi calon penghuni neraka yaitu 1). Istri yang jelek bibirnya/lidahnya, kalau si suami tidak ada di rumah, si istri itu tidak bisa menjaga dirinya (melayani lelaki lain), sedangkan kalau ada suami di rumah maka istri itu sering menyakiti suami dengan lisannya (omongan). 2). Istri yang suka meminta kepada suaminya sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh si suami, sampai si suami merasa berat dan bingung ngurus istrinya. 3). Istri yang tidak menutupi badannya dari lelaki lain, dan sering keluar rumah dengan berdandan serta tanpa idzin suami. 4). Istri yang himah dan cita-citanya hanya makan, minum, tidur.

Dia tidak seneng sholat, tidak suka to’at ibadah ke Allah, tidak turut ke suami. Kalau ada perempuan yang memiliki sifat seperti diatas, maka termasuk perempuan yang dilaknat dan jadi calon penghuni neraka, kecuali kalau taubat. Sudah berkata Sayyidina ‘Umar bahwa Rasulullah pernah bersabda siapa saja perempuan yang mengeraskan suaranya kepada suaminya, maka dia akan dilaknat oleh setiap perkara yang diterang oleh matahari.

Menurut Abu Dzar yang pernah mendengar Rasulullah berkata kalau ada seorang istri yang ibadahnya seperti ibadah ahli langit dan ahli bumi, lalu membuat bingung suaminya tentang masalah nafkah, maka akan datang pada hari kiamat dengan di dibelenggu tangannya sampai ke pundak, dua kakinya dibelenggu/dirantai, tutup-tutupnya dibukakan, mukanya membengkak, dan digantungin istri itu oleh malaikat yang keras dan bengis. Lalu si istri digusur dan dimasukkan ke neraka. Rasulullah berkata siapa saja istri yang membuka pakaian di bukan rumahnya (membuka badannya untuk lelaki lain), maka Allah akan membakar badan istri itu.

Pada suatu waktu datang seorang istri kepada Nabi Muhammad, lalu dia berkata bahwa ada lelaki yang melamar dirinya dan menanyakan apa saja yang harus dilakukan seorang istri kepada suaminya. Lalu menurut Rasulullah apabila ada yang mengalir dari hidung suaminya darah dan nanah, lalu si istri membersihkan dengan menjilatinya, maka hal itu tidak cukup untuk memenuhi kewajiban istri terhadap suami. Menurut Rasul juga apabila diperbolehkan manusia sujud terhadap manusia lainnya, maka akan diperintahkan istri sujud kepada suaminya. Kalau suami datang kepada istrinya kemudian si istri mengatakan tidak akan menikah lagi selagi masih di dunia, menurut Rasulullah mending menikah lagi, karena menikah (punya suami) lebih utama daripada sendirian.

Imam Thobroni pernah meriwayatkan bahwa sebenar-benarnya istri belum memenuhi terhadap haq nya Allah swt apabila belum memenuhi haq suaminya. Kesimpulannya apabila haq Allah sudah dipenuhi oleh istri, sedangkan kepada suaminya belum, maka seolah-olah haq Allah belum sempurna dipenuhinya. Sayyidina ‘Abdulloh putra Sayyidina ‘Abbas berkata pernah ada seorang perempuan yang datang kepada Rasulullah dan mengatakan bahwa dia perempuan sendirian dan ingin menikah.

Dan menanyakan perkara apa yang haq ke suaminya yang harus dilakukan oleh istrinya. Menurut Rasulullah 1). Setengah dari haq suami yang harus ke istrinya kalau suami menginginkan istrinya, sedangkan si istri sedang ada di punggung unta, maka tidak boleh mencegah si istri kepada keinginan suaminya. 2). Setengah dari haq suami yang harus ke istri, jangan memberikan makanan yang ada di rumah kepada orang lain tanpa idzin suaminya, kalau tetap melakukannya dosa buat istri dan pahala buat suami. 3). Setengan dari haq suami yang harus ke istrinya, si istri tidak boleh puasa sunat tanpa idzi suami, kalau tetap melakukannya maka yang didapat si istri hanya lapar dan dahaga saja, tidak akan diterima puasanya oleh Allah. Kalau istri keluar rumah tanpa idzin suami, maka dia dilaknat oleh malaikat sampai dia kembali lagi ke rumah atau sampai dengan taubat istri kepada suaminya.

Menurut Sayyidina ‘Ali bahwa suatu waktu dia bersama Siti Fatimah masuk ke rumah Rasulullah, ternyata Rasul sedang menangis tersedu-sedu. Sayyidina Ali kemudian berkata kepada Rasul apa yang menyebabkan beliau menangis. Rasulullah menjawab bahwa dia ingat ketika di isro’ kan, beliau diperlihatkan oleh Allah neraka, dan banyak istri/perempuan dari umatnya yang disiksa dengan macam-macam siksaan. 1). Melihat istri yang digantung rambutnya dan otaknya mendidih 2). Melihat istri yang digantung lidahnya, dan wedang neraka dikucurkan ke tenggorokannya. 3). Melihat istri yang kakinya diparekoskeun/dipelintir/dipatahkan sampai dengan susu-susunya sambil diborgol terus tangannya ditaliin sampai emun-emunan nya, lalu Allah swt mengutus ular-ular untuk menyiksa istri itu. 4). Melihat istri se golongan yang disiksa dengan digantung susu-susunya/payudaranya. 5). Melihat istri yang kepalanya seperti kepala bagong, badannya seperti badan himar, yang tetap ke istri itu sejuta macam siksa. 6). Melihat istri yang wajahnya seperti anjing, masuk api dari mulutnya dan keluar dari duburnya, sedangkan para malaikat memukulnya dengan gada dari neraka.

Setelah Rasulullah menyebutkan satu persatu siksaan wanita di neraka kepada ‘Ali, kemudian Siti Fatimah menghampiri Rasulullah dan menanyakan perkara apa saja yang dilakukan oleh para wanita itu sehingga mendapatkan siksa yang berat. Rasulullah menjawab bahwa perempuan yang rambutnya digantung adalah perempuan yang ketika di dunia tidak menutupi kepalanya dari lelaki lain yang bukan mahramnya (suka memperlihatkan ‘auratnya). Perempuan yang lidahnya digantung adalah istri yang sering menyakiti suami dengan omongannya.

Kalau wanita yang disiksa dengan digantung dua payudaranya adalah perempuan yang ketika di alam dunia nya sering memasukkan laki-laki lain ke kasurnya apabila suaminya tidak ada. Sedangkan istri yang diborgol kedua kakinya, diparekos keun sampai emun-emunan nya dan Allah menyuruh ular dan langgir untuk menyiksanya adalah perempuan yang ketika di dunia nya sering tak peduli terhadap kewajiban dari Allah, dan si istri tidak adus setelah junub dan haidnya. Istri yang disiksa kepalanya jadi bagong dan badannya jadi himar adalah istri yang ketika di alam dunia pekerjaannya tukang ngadu domba, tukang bohong. Istri yang di siksa dengan dirupakan anjing serta api neraka masuk dari mulutnya dan keluar dari duburnya adalah yang ketika di alam dunia nya nga gonggorokan (berbuat tidak baik) dan hasud kepada suami dan tetangganya.

Kesimpulannya perkara istri terhadap suami adalah seperti anak terhadap ibu bapaknya. Jadi wajib to’at /turut si anak terhadap ibu bapaknya dan wajib meminta ridho kepada keduanya. Begitu juga wajib seorang istri turut dan meminta ridho suaminya. Sebaliknya tidak wajib turut dan meminta ridho suami kepada istrinya.

Menurut Abi Huroiroh menceritakan pada suatu hari Rasulullah datang kepada Siti Fatimah yang cantik luar biasa (mudah-mudahan Allah ridho terhadap Siti Fatimah). Terlihatlah Siti Fatimah sedang menggiling gandum sambil menangis, kemudian Rasulullah bertanya perkara apa yang membuatnya menangis, karena pasti ada penyebabnya. Siti Fatimah menjawab bahwa yang membuatnya menangis adalah beratnya penggilingan dan sibuknya pekerjaan di rumah.

Lalu mendekatlah dan duduk Rasulullah disamping anaknya, setelah itu Siti Fatimah berkata lagi kepada Rasul agar beliau berkenan ngomong ke suaminya (Sayyidina ‘Ali) supaya memberinya jariyah yang dapat membantu pekerjaannya di rumah. Setelah mendengar perkataan anaknya lalu Rasulullah berdiri dan jalan menuju penggilingan gandum, lalu mengambil gandum dengan tangannya yang diberkahi serta dimulyakan, lalu gandum itu disimpan dipenggilingan sambil mengucap Bismillaahirrohmaanirrohiim, kemudian penggilingan itu muter dengan sendirinya karena Allah swt, setelah itu Rasul mengambil gandum yang sudah bersih dan diberikan kepada Siti Fatimah, sedangkan penggilingan tetap muter dengan sendirinya sambil membaca tasbih dengan bahasa yang rupa-rupa, sehingga sampai selesai gandum digiling semuanya.

Setelah selesai semua Rasulullah berkata ke penggilingan supaya berhenti, maka berhentilah penggilingan dengan idzin Allah. Lalu penggilingan bicara dengan irodat nya Allah memakali bahasa ‘Arab yang fasih yang intinya apabila Rasulullah menyuruh menggiling gandum yang ada di masriq dan maghrib (semua gandum yang ada di dunia), maka penggilingan itu akan menyanggupinya, karena penggilingan itu pernah mendengar ayat Allah di Al Quran yang artinya “Hai ingatlah seluaruh manusia yang beriman harus menjaga dirinya dan keluarganya dari neraka”, menyalanya neraka itu oleh orang-orang kafir dan yang bandel dan oleh batu sesembahannya yang tetap di neraka itu malaikat-malaikat yang keras dan bengis, dan tidak pernah meniadakan/selalu menaati perintah Allah swt.

Kemudian batu penggilingan itu berkata lagi bahwa dia takut sekali karena dia juga terbuat dari batu, kemudian Rasul berkata bahwa batu itu harus bahagia karena akan menjadi gedong nya Siti Fatimah di surga, akhirnya batu itu tersenyum bahagia. Lalu Rasulullah berkata lagi kepada Siti Fatimah bahwa penggilingan itu sebenarnya mau menggiling dengan sendirinya tetapi apabila Siti Fatimah mau menggiling sendiri (manual) maka Allah akan mencatat macam-macam kebaikan dan melebur macam-macam keburukan serta bakal mengangkat beberapa derajat. Kemudian Rasulullah juga berkata bahwa siapa saja istri yang menggiling gandum untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah swt menuliskan dari 1 biji itu 1 kebaikan, serta melebur dari 1 kejelekan dan mengangkat Allah kepada istri itu 1 pangkat derajat. Itu dari 1 biji bayangkan saja apabila ada beberapa liter.

Apabila seorang istri berkeringat karena menggiling gandum, maka Allah akan menjadikan 7 benteng antara si istri dengan api neraka. Siapa saja istri yang meminyaki/menyisir rambut anak-anaknya, mencuci baju-bajunya, Allah akan menuliskan kebaikan seperti ganjaran memberi makan 1000 orang yang lapar dan ganjaran yang memberi pakaian 1000 orang telanjang.

Siapa saja istri yang mencegah kebutuhan tetangganya, maka Allah akan mencegah/tidak memberi kepada istri itu minuman dari telaga di hari kiamat. Dari semua hal diatas, yang lebih utama adalah ridho suami kepada istrinya, dan ganjarannya lebih besar dari ganjaran-ganjaran diatas.

Kalau suami tidak ridho kepada istri Rasulullah juga tidak akan memperhatikan. Karena sebenar-benarnya ridho suami itu adalah ada dalam ridho Allah swt. Jadi kesimpulannya apabila suami ridho terhadap istrinya maka Allah juga akan ridho, tetapi kalau suami benci kepada istrinya, maka Allah juga tidak akan ridho.

Apabila perempuan hamil dari suaminya, selagi janin masih di kandungan malaikat tidak henti-hentinya membacakan istighfar untuk istri itu sampai melahirkan. Dan Allah menuliskan di tiap-tiap hari seribu kebaikan, dan melebur 1000 kejelekan. Lalu ketika melahirkan/merasakan sakitnya melahirkan Allah akan menuliskan Allah untuk dia seperti ganjaran orang yang perang sabilillah. Ketika anak/bayi  itu keluar maka keluar juga seluruh dosanya si istri/ibu seperti ketika dia dilahirkan dulu ke alam dunia oleh orang tuanya.

Kalau istri melayani suaminya dengan benar, bakal keluar seluruh dosanya dari si istri, seperti tidak ada dosa waktu dulu dilahirkan oleh ibunya. Kalau meninggal ketika melahirkan, dia tidak mempunyai dosa sedikit pun. Ketika sudah di dalam kubur dia akan melihat taman-taman seperti tamannya surga, dan Allah akan memberi ganjaran kepada dia ganjaran seribu orang naik haji dan seribu orang yang ‘Umroh, dan akan membacakan istighfar 1000 malaikat kepada istri itu sampai hari kiamat.

Siapa saja istri yang berbakti (melayani) suaminya dalam sehari semalam dengan ikhlas dan ridho hati dan niat yang benar, seluruh dosa si istri akan dimaafkan oleh Allah swt, dan Allah akan memberikan pakaian dengan dandanan yang hijau-hijau. Dan akan menuliskan Allah bagi istri itu dari satu-satu bulu yang ada di badan istri seribu kebaikan serta akan memberikan ganjaran seratus orang naik haji dan ‘umroh.

Siapa saja istri yang memberikan senyum (memperlihatkan kebahagiaan) kepada suaminya, maka Allah akan melihat istri itu dengan rohmat. Siapa saja istri yang menghamparkan kasur buat suaminya dengan ridho hati, kecuali ada pa udzuran, Allah akan mengampuni dosa si istri yang pertama dan terakhir.

Siapa saja istri yang meminyaki rambut atau janggut suaminya, memotong kuku suaminya, maka Allah akan memberikan minuman yang bersih, yang wangi, yang belum diambil oleh tangan orang dan minuman sungai surga. Dan bakal dientengkan sakaratul mautnya, dan akan melihat dikuburannya setengah dari tamannya surga, bakal bisa melewati jembatan shirotol mustaqim dengan selamat.

Sayyidina ‘Abdulloh putra Ki Mas’ud pernah mendengar Rasulullah berkata siapa saja istri yang mencuci pakaian suaminya, maka menuliskan Allah untuk si istri seribu kebaikan dan melebur seribu kejelekan, dan ditinggikan derajatnya sampai 1000 derajat, akan memintakan ampunan untuk dia setiap perkara yang diterangi matahari.

Menurut Siti ‘Aisah suara nenun nya istri sama dengan suaranya takbir ketika perang sabilillah, dan siapa saja yang memakaikan pakaian hasil tenunan dia kepada suaminya, maka dari 1 pakaian itu akan mendapatkan seratus ribu kebaikan.

Rasulullah pernah berkata siapa saja yang membeli pakaian/makanan untuk anak istrinya, dan membawa dengan tangannya untuk dibawa kepada anak istrinya, maka Allah akan melebur dosa 70 tahun.

Menurut Rasulullah siapa saja yang berbahagia memiliki putra istri, sama dengan nangis karena takut kepada Allah. Sedangkan orang yang nangis karena takut kepada Allah, maka mengharamkan Allah ke orang itu masuk ke dalam neraka.

Rasulullah bersabda rumah yang ada anak perempuan, maka dimana-mana harinya Allah nurunkan rohmat ke rumah itu 12 rohmat, dan tidak henti-hentinya berkunjung/ziarah ke rumah itu para malaikat, serta menuliskan para malaikat disuruh Allah untuk orang tuanya si anak perempuan, dalam sehari semalamnya ibadah 70 tahun.

 

Diambil dari kitab ‘Uquudullujaen karangan Syeikh Muhammad Bin Umar Nawawi

Scroll to Top