Mencintai Karena Allah dan Membenci Karena Allah

Cinta mungkin sebuah kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang mencintai kekasih, mencintai suami atau istri, anak, harta, jabatan, dan lain sebagainya.

Hendaklah kita semua mencintai sesuatu hal atau perkara itu didasarkan atas Allah dan membencinya pun karena Allah. Beberapa dalil dari Al Qur’an dan Hadits  di bawah ini menjelaskan keutamaan mencintai dan membenci karena Allah.

Allah berfirman dalam surat Az Zukhruf ayat 67-70, “Kekasih-kekasih (kawan akrab) pada hari itu, sebahagian mereka dengan sebahgian yang lain adalah menjadi musuh kecuali orang-orang yang bertakwa. Hai hamba-hamba-Ku, tidak ada ketakutan bagi kamu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati, yaitu orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami dan mereka selalu menyerahkan diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan juga istri-istrimu dengan digembirakan.”

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “sesungguhnya Allah mempunyai beberapa hamba yang disediakan mimbar-mimbar untuk mereka pada hari kiamat, dan mereka akan duduk di atasnya. Mereka adalah sekelompok orang yang pakaiannya adalah nur, dan wajahnya pun nur. Mereka bykanlah para Nabi dan bukan pula orang-orang mati syahid. Para Nabi dan orang yang mati syahid ingin seperti mereka.”

Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?” beliau menjawab, “Yaitu orang yang berkasih-kasihan karena Allah, orang-orang yang saling mengunjungi karena Allah dan orang-orang yang saling berkumpul karena Allah.”

 

Diriwayatkan dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Allaj swt telah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa, ‘HaiMusa, apakah engkau pernah mengerjakan suatu amalan untukku sama sekali?’ Musa menjawab, ‘Ya Tuhanku, aku telah mengerjakan shalat untuk-Mu, aku telah berpuasa untuk-Mu, aku telah bersedekah untuk-Mu, dan akupun telah berdzikir untuk-Mu.’

Allah berfirman, ‘Hai Musa, sesungguhnya shalat itu adalah sebuah tanda (petunjuk jalan) untukmu sendiri, puasa adalah benteng bagimu, sedekah adalah naungan untukmu dan dzikirpun sebuah nur untukmu. Lalu amal yang manakah engkau kerjakan untuk-Ku?’

Musa bertanya, ‘Tunjukkanlah aku kepada amal untuk-Mu?’ Allah berfirman, ‘Hai Musa, apakah engkau telah mengasihi karena Aku seorang kekasih sama sekali? apakah engkau telah memusuhi karena Aku seorang musuh sama sekali?”

Maka dapat diketahui bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah cinta karena Allah dan bencipun karena Allah.

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman pada hari kiamat, ‘Dimanakah orang-orang yang berkasih-kasihan karena Aku. Demi keagungan-Ku dan keluhuran-Ku, pada hari ini Aku menaungi mereka dengan naungan-Ku yaitu harinya tiada sebuah naunganpun kecuali naunganku.”

 

Sumber: Durrotun Nasihin

Scroll to Top