Menurut Al Faqih Abul Laits bahwa tanda-tanda istiqamah itu adalah orang harus memlihara sepuluh hal sebagaiketentuan yang diwajibkan pada dirinya, yaitu:
- Memelihara lidah dari pergunjingan, karena firman Allah dalam surat Al Hujuraat ayat 12, “Janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.”
- Menjauhi buruk sangka, karena firman Allah dalam surat Al Hujuraat ayat 12, “Jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebahagian prasangka itu berdosa.” Juga karena sabda Nabi Muhammad saw, “Berhati-hatilah dari buruk sangka, karena prasangka itu serita yang paling bohong.”
- Menjauhi sikap meremehkan orang lain, karena firman Allah dalam surat Al hujuraat ayat 11, “Janganlah sekelompok orang mengolok-olokkan sekelompok yang lain, mungkin kelompok yang diolok-olokkan adalah lebih baik daripada yang mengolok-olok.”
- Menahan pandangannya dari segala hal yang haram, karena firman Allah dalsm surat An Nuur ayat 30, “Katakanlah kepada orang-orang mukmin laki-laki (pejamkanlah pandanganmu), tentu mereka akan memejamkan pandangannya.”
- Kejujuran lidahnya, karena firman Allah dalam surat Al An’aam ayat 152, “Dan apabila kamu berkata, maka jujurlah.”
- Menginfakkan harta dalam jalan Allah, karena firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 267, “Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebahagian dari hasil usahamu yang baik-baik.”
- Jangan sampai berlebih-lebihan, karena firman Allah dalam surat Al Isra ayat 26, Dan janganlah engkau menghambur-hamburkan harta dengan boros.”
- Jangan merasa tinggi diri dan sombong, karena firman Allah dalam surat Al Qashash ayat 83, “Negeri akhirat itu kami sediakan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya di muka bumi dan tidak berbuat kerusakan. Dan akhir yang terpuji adalah untuk orang-orang yang bertakwa.”
- Memelihara shalat lima waktu, karena firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 238, “Peliharalah shalat-shalatmu dan shalat wusthaa (pertengahan yaitu ashar) dan berdirilah kamu untuk Allah dengan patuh.”
- Tetap teguh pada sunnah dan jama’ah, karena firman Allah dalam surat Al An’aam ayat 153, “Dan sesungguhnya (yang Aku perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah ia. janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu akan membuatmu bercerai-berai dari jalan-Nya.
Sumber: Durrotun Nasihin