Perintah Shalat Pada Isra Mi’raj

Shalat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Shalat ini diperintahkan ketika Nabi Muhammad saw Isra Mi’raj.

Dari Mu’adz bin Jabal dan Jabir bin Abdillah, mereka berkata, “Ketika Nabi Muhammad saw dinaikkan pada malam Mi’raj ke langit, beliau melihat di langit pertama malaikat-malaikat yang berdzikir kepada Allah sejak mereka didiprakan Allah swt.

Dalam langit kedua beliau melihat malaikat-malaikat yang selalu ruku’ kepada Allah sejak mereka diciptakan oleh Allah dan tidak pernah mengangkat kepalanya.

Dalam langit ketiga beliau melihat malaikat-malaikat yang bersujud kepada Allah sejak mereka diciptakan oleh Allah, mereka tidak pernah mengangkat kepalanya kecuali ketika Nabi Muhammad memberi salam kepada mereka.  Mereka mengangkat kepalanya dan menjawab salam Nabi Muhammad saw, kemudian sujud lagi untuk kedua kalinya sampai hari kiamat. karena itulah sujud dua kali.

Dalam langit keempat beliau melihat malaikat-malaikat yang sedang membaca tasyahhud. Dalam langit kelimat beliau melihat malaikat-malaikat sedang membaca tasbih. Dalam langit keenam beliau melihat malaikat-malaikat memabca takbir dan membaca tahlil.

Dan dalam langit ketujuh beliua melihat malaikat-malaikat membaca salam sejak mereka diciptakan Allah.

Maka hati Nabi Muhammad saw tertarik dan menginginkan agar semua bentuk ibadah-ibadah itu dimilikinya dan ummatnya. Maka Allah mengetahui kemauan dan keinginan Nabi Muhammad itu. Dikumpulkanlah semua ibadah malaikat langit yang tujuh jumlahnya itu dan memuliakan Nabi Muhammad dengan ibadah itu, dan berfirman, “Barang siapa yang menunaikan shalat lima itu akan memperoleh ibadah dari malaikat langit yang tujuh.”

Nabi Muhammad bersabda, “Shalat itu diridhai Allah, sunnah para Nabi, dicintai para malaikat, cahaya ma’rifat, pokok iman, doa yang wajib, dikabulkannya amal, keberkatan dalam harta dan mata pencaharian, pedang mengalahkan musuh, kebencian setan, penolong di antara pemiliknya dengan malaikat malaikat petugas maut, lampu di dalam kuburnya sampai kiamat, sebuah naungan di atas kepalanya pada hari kiamat, mahkota di atas kepalanya, pakaian pada tubuhnya, perisai di antara dia dengan neraka, hujjah yang membela di hadapan Tuhan, berat dalam timbangan amal, memudahkan lewat di atas shirat (titian) dan kunci masuk surga.”

Nabi Muhammad bersabda, “Apabila datang hari kiamat keluarlah seekor binatang dari jahannam yang bernama Huraisy termasuk anak kalakengking. Pangjang (tingginya) jarak antara langit dan bumi dan lebarnya dari dunai timur sampai dunia barat. Berkatalah Jibril kepadanya, ‘Hai Huraisy, mau kemanakah engkau pergi dan siapa pula orang yang akan engkau cari?’ Dia menjawab, ‘Lima golongan yang aku cari, yaitu: Orang yang meninggalkan shalat, pembangkang zakat, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, peminum khamer, orang yang berbicara di masjid dengan urusan duniawi.”

Karena itulah Allah berfirman dalam surat Al jin ayat 18, “Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah. karena itu janganlah kamu-kamu menyembah seorangpun bersama Allah.”

Scroll to Top