Setiap umat islam harus memiliki tauhid yang kuat, artinya memiliki keimanan dan kepercayaan yang kuat kepada Allah.
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 18-19:
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad, beliau bersabda, “Jibril, Israfil, dan Mikail datang kepadaku dan berkatalah Jibril, ‘Ya Rasulullah, barang siapa yang membacakan shalawat kepadamu 10 kali maka aku akan membimbing tangannya dan aku lewatkan di atas Shirath.’ Mikail berkata, ‘Aku akan memberinya minum dari air telagamu.’ Israfil berkata, ‘Aku akan bersujud kepada Allah dan tidak aku angkat kepalaku sehingga orang itu diampuni Allah swt.’ sedang Izrail berkata, ‘Aku akan mencabut nyawanya seperti ketika aku mencabut arwah Nabi alaihimus shalaatu wassalaamu.”
Disebutkan bahwa arti syahadat (kesaksian) Allah adalah mengabarkan dan memberitahukan, sedang kesaksian para malaikat dan orang-orang yang memiliki ilmu adalah pernyataan dan pengakuan tentang keesaan Allah.
Para ulama berbeda pendapat mengenai “Orang-orang yang memiliki ilmu”. Ada yang mengatakan bahwa mereka adalah para Nabi, sebab merekalah yang lebih mengetahui tentang Allah swt. adapula yang mengatakan bahwa mereka adalah ulama dari sahabat-sahabat Rasulullah, baik dari Muhajirin maupun Anshar. Dan ada yang mengatakan bahwa mereka adalah ulama dari orang-orang mukmin semua.
Sebagian ulama berkata bahwa dalam ayat ini terdapat petunjuk tentang keutamaan ilmu dan kemuliaan ulama. Sebab jika ada seseorang yang lebih mulia daripada ulama tentu Allah akan menyertakan namanya dengan nama para malaikat itu dan bukan ulama.
Diriwayatkan dari Al Bazzazi dari Nabi Muhammad saw, beliau bersabda, “Firman Allah, ‘Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah islam’. adalah turun ketika orang-orang musyrik membanggakan agama mereka. Masing-masing mereka mengatakan, ‘Tidak ada agama kecuali agama kami. Agama kami itulah agama Allah sejak Allah mengutus Nabi Adam.’ Lalu Allah mendustakan mereka dengan firman-Nya, ‘Sesungguhnya agama di sisi Allah itu hanyalah islam.’ yaitu agama yang dibawa Nabi Muhammad saw, dan dialah agama yang benar.”
Nabi Muhammad bersabda, “Ketika turun Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina, ayat Al Kursi, ‘Syahidallaahu annahnuu laa ilaaha illaa huwa dan seterusnya, dan ‘Qulillaahumma maalikal mulki’ sampai ’bi ghairi hisaabiri’ maka ayat-ayat itu bergantungan pada Arasy dan berkata, ‘Ya Tuhan, apakah Engkau akan menurunkan kami pada orang-orang yang mengerjakan durhaka kepada-Mu?’
Kemudian Allah berfirman, ‘Demi Keagungan-Ku dan Kemegahan-Ku, tidaklah seorang hamba membaca kamu ketika selesai tiap-tiap shalat fardhu, kecuali Aku akan mengampuninya, Aku tempatkan dia dalam surga Firdaus dan Aku memandangnya 70 kali dalam sehari serta Aku memenuhi hajatnya 70 macam dan yang paling rendah adalah ampunan.’
Dan Allah membaca ayat ‘Syahidallaahu annahnuu laa ilaaha illaa huwa wal malaaikatu wa ulul ilmi qaa-iman bil qisthi, laa ilaaha illaa huwal ‘aziizul hakiim.”
Lalu bersabdalah beliau, ‘Dan aku termasuk orang-orang yang bersaksi atas hal itu. Lafadh Ath Thabarani, ‘Dan aku bersaksi bahwa Engkau tidak ada Tuhan kecuali Engkau Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana.”
Dari Ubadah bin Ash Shamit, sesungguhnya Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah, maka Allah mengharamkan neraka atas dirinya.”