Pemimpin Sunat Berkhotbah Kepada Rakyatnya Apabila Ditinggal Mati Olehnya Supaya Bersabar

Setiap orang pasti akan meninggal, cepat atau lambat. Termasuk juga para Nabi, para pemimpin, para alim ulama, dan lain sebagainya.

Nah, apabila seorang pemimpin (yang shalih) meninggal, maka akan banyak sekali orang yang merasa kehilangan. Padahal kalau ditelaah lebih lanjut, hal tersebut seharusnya tidak harus menjadikan rakyatnya bersedih hati. Bahkan kita harus mencontoh dan meneladani Abu Bakar ash Shiddiq yang memberikan pidatonya di depan masyarakat muslim ketika Nabi Muhammad saw meninggal.

Diriwayatkan di dalam hadis sahih lagi terkenal mengenai khotbah Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu pada hari kewafatan Nabi Muhammad saw. Isinya antara lain mengatakan:

Barang siapa menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia, dan barang siapa menyembah Allah, sesungguhnya Allah hidup abadi, tidak mati.

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Jabir ibnu Abdullah:

Para hari kematian Al Mughirah ibnu Syu’bah yang saat itu menjabat sebagai amir kota Bashrah dan Kufah, maka Jarir berdiri (berkhotbah) lalu ia memuji kepada Allah swt dan menyanjung-Nya, kemudian mengatakan, “Tetaplah kalian dalam ketakwaan kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan tetap bersikap terhormat serta tenang hingga datang seorang amir baru kepada kalian. Sesungguhnya dia akan datang kepada kalian sekarang.”

Demikianlah penjelasan dari kami, semoga uraian singkat di atas dapat memberikan manfaat bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat, amin.

Scroll to Top