Mendoakan Keburukan Untuk Orang Yang Menzalimi Orang Lain (Mengutuk)

Syariat islam membolehkan umatnya untuk mengutuk orang yang menganiaya kaum muslim atau dirinya sendiri. Banyak sekali riwayat yang menerangkan tentang hal tersebut. beberapa diantaranya akan disebutkan di bawah ini

Allah swt telah menceritakan dalam banyak tempat dari Al Qur’an tentang para Nabi san kutukan mereka terhadap orang-orang kafir.

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Ali karamallaahu wajhah bahwa Nabi saw pernah bersabda dalam perang Ahzab:

Semoga Allah memenuhi kuburan dan rumah mereka dengan api sebagai pembalasan mereka karena menyibukkan kami dari salat wustha.

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim:

Nabi saw pernah mengutuk orang-orang yang membunuh para ahli qurra (semoga Allah melimpahkan keridaan-Nya kepada mereka), dan beliau meneruskan kutukannya terhadap mereka selama satu bulan. Beliau mengucapkan “Ya Allah, laknatlah Ri’lan, Dzakwan, dan Ushayyah.”

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu dalam hadis yang panjang mengenai kisah Abu Jahal dan teman-temannya dari kalangan kabilah Quraisy, di saat mereka meletakkan isi perut unta di atas punggung Nabi saw (yang sedang salat). Kemudian Nabi saw mendoakan kebinasaan mereka, dan beliau apabila berdoa mengulanginya sebanyak 3 kali, kemudian mengucapkan:

اَللّٰهُمَّ عَلَيْكَ بِقُرَيْشٍ

Allaahumma ‘alaika biquraisin.

“Ya Allah, timpakanlah pembalasan-Mu kepada orang-orang Quraisy,” sebanyak 3 kali. Kemudian berdoa:

اَللّٰهُمَّ عَلَيْكَ بِاَبِة جَهْلٍ وَعُتْبَةَ ابْنِ رَبِيْعَةَ

Allaahumma ‘alaika bi abii jahlin wa’utbata ibni rabii’ah…

“Ya Allah, timpakanlah pembalasan-Mu kepada Abu Jahal, Utbah bin Rabi’ah,” beliau menyebut sejumlah 7 orang, hingga akhir hadis.

Scroll to Top