Hukum Memuji Orang Lain

Banyak sekali keterangan atau dalil dari hadis yang menjelaskan tentang boleh dan tidaknya memuji orang lain. diantaranya adalah seperti yang berikut ini:

Diriwayatkan di dalam kitab Shahihain melalui Abu Bakrah r.a. yang menceritakan:

Bahwa seorang lelaki disebut di hadapan Nabi saw, lalu lelaki itu disanjung dengan pujian yang baik oleh lelaki lain. maka Nabi saw bersabda, “Celakalah engkau, engkau telah memutuskan leher temanmu, hal ini diucapkan berkali-kali. Jika seseorang diantara kalian diharuskan memuji saudaranya, hendaklah ia mengatakan, ‘Aku menduga demikian dan demikian,’ jika ia melihat keadaan saudaranya memang demikian tetapi yang menilainya adalah Allah, tiada yang dapat membersihkan seseorang di hadapan Allah.”

Nabi saw dalam hadis sahih yang ditujukan kepada Abu Bakar r.a, yaitu:

Bagaimanakah dugaanmu terhadap dua orang, sedangkan yang ketiganya ialah Allah.

Di dalam hadis lain juga ditujukan kepada Abu Bakar r.a. disebutkan:

Engkau bukan termasuk di antara mereka.

Makna yang dimaksud ialah bukan termasuk orang-orang yang memanjangkan kain mereka karena sikap sombong.

Di dalam hadis lain disebutkan:

Hai Abu Bakar, janganlah engkau menangis, sesungguhnya orang yang paling kupercayai dalam bersahabat dan berharta benda adalah engkau. Dan seandainya aku mengambil kekasih dari kalangan umatku, niscaya aku akan mengambil engkau sebagai kekasih.

Aku berharap semoga engkau termasuk di antara mereka.

Maksudnya ialah termasuk diantara orang-orang yang diseru dari semua pintu surga untuk memasukinya.

Di dalam hadis lain disebutkan pula:

Izinkanlah baginya dan sampaikanlah berita gembira masuk surga kepadanya.

Tenanglah engkau, hai Uhud, sesungguhnya di atasmu hanyalah seorang Nabi, orang yang shiddiq (Abu Bakar) dan dua orang syahid (yang kelak akan mati syahid).

Rasulullah saw bersabda:

Aku memasuki surga, lalu aku melihat sebuah gedung, kemudian aku bertanya, “Untuk siapakah ini?” mereka (para malaikat) menjawab, “untuk Umar.” Maka aku bermaksud memasukinya, tetapi aku teringat kepada ghirah (cemburu)mu. Maka Umar berkata, “Demi ayahku dan ibuku, wahai Rasulullah saw, apakah aku cemburu kepadamu.”

Di dalam hadis lain Rasulullah saw bersabda:

Hai Umar, tidak sekali-kali setan bersua denganmu sedang menempuh suatu jalan melainkan ia menempuh jalan lain yang bukan jalanmu.

Bukakanlah bagi Utsman, dan sampaikan berita gembira surga baginya.

Scroll to Top