Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut, berikut ini akan disajikan Contoh Soal dan jawaban Cnidaria (Coelenterata). Mudah-mudahan saja Contoh Soal dan jawaban Cnidaria (Coelenterata) ini bermanfaat banyak buat kita semua.
Soal No. 1) Jelaskan bagaimana proses reproduksi Hydra baik secara kawin maupun tak kawin!
Jawaban:
Seksual: menghasilkan gamet jantan dan gamet betina dalam satu individu.
Aseksual: dengan tunas.
Soal No. 2) Sebutkan ciri-ciri Cnidaria!
Jawaban:
a. Tubuh simetri radial, diploblastik.
b. Cnidaria mempunyai sel-sel penyengat (knidoblas) pada bagian ektoder. Knidoblas mengandung nematosit yang berguna menangkap mangsa.
c. Memiliki 2 bentuk tubuh, yaitu polip (tubuh bentuk tabung, tidak bisa bergerak bebas/menempel dan medusa (tubuh bentuk payung, dapat berenang bebas).
Soal No. 3) Jelaskan Sistem Pencernaan Cnidaria!
Jawaban:
Sistem pencernaan berawal dari tentakel yang menangkap mangsa, lalu akan memasukannya ke dalam gastrosol, proses pencernaan dalam gastrosol disebut pencernaan ekstraseluler, kemudian makanan akan diserap oleh sel Gastrodermis, dicerna kembali dan sari makanan akan disebarkan ke seluruh tubuh dengan cara difusi (perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). Sisa makanan akan dimuntahkan kembali dari tempat masuknya, karena hewan ini tidak memiliki anus.
Soal No. 4) Jelaskan sistem Pernapasan (Respirasi) Cnidaria!
Jawaban:
Pertukaran oksigen dan karbondioksida berlangsung melalui proses difusi (perpindahan zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah). Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan bagian kulit luar yang bersentuhan langsung oleh air yang mengandung oksigen, pada lapisan gastroendermis juga terdapat struktur yang berperan untuk membantu terjadinya proses respirasi coelentera, struktur ini disebut sifinoglia.
Soal No. 5) Jelaskan Sistem Persarafan Cnidaria!
Jawaban:
Sistem persarafan sederhana berbentuk jala yang yang memiliki fungsi untuk menanggapi rangsangan dan mengatur gerakan. Sistem saraf diatur pada bagian mesoglea.
Soal No. 6) Jelaskan dua bentuk dasar tubuh Cnidaria!:
Jawaban:
a. Bentuk Medusa
Bentuk medusa adalah bentuk tubuh yang bersifat motil (dapat bergerak bebas). Bentuk medusa sering disebut sebagai ubur-ubur. Bentuk medusa memiliki statosista, yaitu ruangan penuh rambut yang berperan sebagai pengatur keseimbangan yang dapat mengontrol kecepatan dan kemiringan tubuh.
Di dalam statosista terdapat statolit yang merupakan plastida (organel penyimpan materi) khusus. Jika tubuh miring, statolit akan bergerak dan merangsang rambut pada statosista untuk mengirim sinyal, sehingga Cnidaria dapat menyeimbangkan tubuh mereka.
b. Bentuk Polip
Bentuk polip adalah bentuk tubuh yang menempel pada suatu permukaan/media dan bersifat sesil atau non motil (tidak mudah bergerak). Bentuk polip bergerak dengan cara merayap seperti siput.
Lapisan mesoglea pada bentuk tubuh medusa lebih tebal dan elastis dibandingkan pada bentuk tubuh polip. Hal ini yang menyebabkan bentuk medusa lebih mudah bergerak di dalam air dan bentuk tubuhnya dapat kembali seperti semula.
Soal No. 7) Sebutkan Klasifikasi Cnidaria!
Jawaban:
a. Anthozoa
Anthozoa berbentuk seperti bunga. Anthozoa hanya mengalami tahap polip bertunas untuk bereproduksi, tanpa mengalami tahap medusa. Reproduksi aseksual Anthozoa adalah dengan menggunakan tunas. Reproduksi seksual Anthozoa adalah melalui pembuahan sel telur dan sel sperma, hingga menjadi larva yang akan tumbuh menjadi polip baru.
b. Scyphozoa
Scyphozoa berbentuk cangkir dengan dua pegangan. Scyphozoa disebut juga ubur-ubur sejati. Scyphozoa umumnya berukuran 2-40 cm, tetapi untuk ubur-ubur besar ukurannya dapat mecapai 1-2 meter. Beberapa Scyphozoa tidak mengalami tahap polip saat bereproduksi.
c. Cubozoa
Cubozoa disebut juga ubur-ubur kotak. Cubozoa memiliki tubuh yang lebih bercahaya daripada ubur-ubur lainnya. Selain itu, Cubozoa dapat bergerak lebih cepat daripada ubur-ubur lainnya. Cubozoa berukuran 20-30 cm dengan panjang tentakel mencapai 3 meter.
Jika kelas lain hanya memiliki oseli sederhana, Cubozoa memiliki mata sejati yang lengkap dengan retina, kornea dan lensa, sehingga Cubozoa dapat mendeteksi objek berwarna polos. Saat bereproduksi, polip Cubozoa hanya menghasilkan satu medusa.
d. Hydrozoa
Beberapa Hydrozoa tidak mengalami tahap polip saat bereproduksi, tetapi ada pula yang tidak mengalami tahap medusa. Bentuk medusa Hydrozoa lebih kecil dari bentuk medusa ubur-ubur lain, yaitu hanya sekitar 0,5-6 cm. Tidak semua bentuk medusa Hydrozoa dapat bergerak bebas. Beberapa spesies hanya bertindak sebagai tunas.
e. Staurozoa
Staurozoa disebut juga ubur-ubur bertangkai. Bentuk tubuh Staurozoa seperti terompet bertangkai. Staurozoa tidak mengalami tahap polip ke medusa atau sebaliknya. Staurozoa merupakan medusa yang bersifat polip.
Staurozoa bereproduksi secara seksual dengan menghasilkan sel teluar atau sel sperma yang kemudian mengalami pembuahan, hingga menghasilkan larva yang akan menempel pada media yang cocok untuk tumbuh menjadi individu baru. Staurozoa tidak mengalami strobilasi, melainkan langsung menjadi individu dewasa.
f. Myxozoa
Myxozoa dapat berevolusi menjadi parasit obligat yang bersifat mikroskopis (tidak dapat langsung dilihat dengan mata). Parasit obligat adalah parasit yang membutuhkan inang untuk menyelesaikan daur hidupnya. Myxozoa berukuran 10-20 µm.
g. Polypodiozoa
Polypodiozoa berevolusi menjadi parasit endoseluler (di dalam sel). Biasanya Polypodiozoa hidup di dalam oosit ikan sturgeon dan paddlefish. Oosit adalah sel dalam ovarium yang mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk ovum (sel telur). Dari pembelahan meiosis akan terbentuk empat sel baru yang diploid (2n).