Bila orang yang mempunyai dua buah di dua kampung, yang diperuntukkan untuk melaksanakan salat jumatnya ialah di tempat yang terlama dia diami lalu di tempat ahli dan hartanya yang paling banyak. Apabila tempat ahlinya di satu kampung, sedangkan hartanya di tempat lain, maka ia harus melaksanakan salat jumat di kampung tempat ahlinya. Apabila kedua-duanya sama banyaknya, baik ahli maupun hartanya, maka ia wajib salat jumat di tempat ia berada pada waktu salat jumat itu dikerjakan.
Tidak sah jumat dengan jumlah jamaah yang kurang dari 40 orang. Berbeda dengan pendapat Imam Abu Hanifah yang mengesahkan dengan 4 orang, walaupun terdiri atas hamba sahaya atau para musafir.
Untuk mendirikan salat jumat tidak disyaratkan harus mendapat izin dari pemerintah, dan tempatnya tidak perlu berupa kota. Berbeda dengan pendapat Imam Abu Hanifah mengenai kedua hal tersebut.
Imam Bulquni mendapat pertanyaan mengenai penduduk kampung yang jumlahnya tidak mencapai 40 orang, apakah mereka harus melaksanakan salat jumat atau Lohor? Ia menjawab bahwa menurut Mazhab Imam Syafii salat Lohor saja. Sebenarnya banyak ulama yang memperbolehkan mereka melaksanakan salat jumat.
Catatan:
Pelaksanaan salat jumat yang kurang dari 40 orang menurut mazhab Imam Syafii, adalah sebagai berikut:
- Berjamaah salat jumat yang harus dihadiri oleh 40 orang itu menurut kaulnya yang jadid.
- Dalam hal ini Imam Syafii mempunyai 2 kaul lagi dalam kaul qadimnya, yaitu:
- Satu kaul yang mengesahkan dengan 4 orang. Pendapatnya ini diceritakan oleh pengarang kitab Talkhis dan di dalam syarah Muhadzdzab. Pendapatnya itu dipilih oleh Imam Muzani, sebagaimana yang dinukil oleh Imma Adzra’i dalam kitab Qut. Beliau termasuk pembesar sahabat Imam Syafii dan di tarjih oleh Abu Bakar bin Mundzir dalam kitab Asyraf, sebagain Mundzir dalam kitab Asyraf, sebagaimana dinukil pula oleh Imam Nawawi dalam syarah Muhadzdzab.
- Kaul qadimnya yang kedua ialah cukup dengan 12 orang. Pendapat ini oleh sebagian sahabat Imam Syafii diperbolehkan untuk ditaqlidi.
Pendapat yang memperbolehkan melaksanakan salat jumat kurang dari 40 orang adalah yang kuat hujjahnya. Apabila semua orang bertaqlid pada pendapat ini, mereka boleh melaksanakan salat jumat (dengan jamaah kurang dari 40 orang). Apabila mereka melaksanakan salat jumat dengan ihtitath, lalu salat Lohor, itu pun baik (tidak merupakan suatu kewajiban).
Sumber: Kitab Fat-hul Mu’in karangan Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibari al Fannani