Sudah berkata Sayyidina Anas, yang menjadi pembantu dari Rasulullah saw dan merupakan putra dari Malik radhiyallaahu ‘anhu. Menurut beliau bahwa sebenar-benarnya bumi itu sering memanggil pada tiap-tiap hari kepada kita semua dengan sepuluh kalimah, dan berucap bumi yang ditinggali oleh kita semua:
Hai anak Adam, kalian sering berjalan ke berbagai tempat di punggungku, sedangkan tempat kembali kalian adalah di dalam perutku.
Kalian sering berbuat maksiyat kepada yang menciptakanmu di punggungku, dan akan disiksa kalian karena perbuatan kalian di dalam perutku. Sering tertawa kalian di atas punggungku, dan akan menangis kalian di dalam perutku.
Menurut Sayyidina Ali r.a. bahwa dimana-mana seorang ‘alim tertawa sekali, maka menyemburkan dia terhadap ilmunya (sekali menyembur).
Dan kalian sering berenang-senang di atas punggungku, dan kalian akan prihatin di dalam perutku.
Bersenang-senang itu sering dimaknai, atau salah satunya adalah bima’na bathar, maksudnya merasa besar/sombong. Dan sesuai dengan makna tersebut adalah firman Allah, “Allah swt tidak mencintai orang-orang yang sombong (merasa tinggi/besar).
Dan yang kedua adalah bima’na ridha, yang sesuai dengan makna ini adalah firman Allah swt, “Tiap-tiap golongan manusia, terhadap perkara yang ada di masing-masing golongan tersebut, itu berbahagia/ridha semuanya.”
Dan yang ketiga bima’na surur (bahagia), yang sesuai dengan makna ini adalah firman Allah swt, “Yang berbahagia orang-orang terhadap perkara yang sudah diberikan Allah kepada mereka (karunia Allah).
Dan yang keempat dengan ma’nanya hati yang enak, dengan perkara yang diinginkannya. Sering dikatakan bahagia seseorang karena keberaniannya, Allah memberikan kenikmatan kepada orang tersebut dengan cara memberikan musibah kepada musuhnya.
Kalian sering mengumpulkan harta di atas punggungku, dan kalian akan merasa menyesal di dalam perutku, karena kalian tidak menafkahkan harta di dalam jalan tha’at kepada Allah swt.
Kalian sering memakan makanan haram di atas punggungku, dan belatung akan memakan tubuh kalian di dalam perutku.
Kalian sering takabur dan ‘ujub di atas punggungku, dan kalian akan menjadi orang yang hina di dalam perutku.
Rasulullah saw bersabda, “Kalian harus takut apabila menjadikan sarung melambai ke bawah, karena hal itu termasuk setengah sombong, dan Allah tidak suka terhadap orang yang seperti itu. Dan apabila ada orang lain yang memarahi kalian dan menghina, janganlah kalian membalasnya atau menghina kembali orang itu dengan perkara yang ada di mereka. Kalian harus membiarkannya, tentu akan terbukti penghinaan mereka akan menjadi madharat bagi mereka. Dan ganjarannya untuk kalian, serta janganlah kalian memarahi orang lain satu orangpun.” HR Ibnu Hibban
Kalian sering berjalan di atas punggungku sambil berbahagia, dan kalian akan bersedih di dalam perutku.
Dan kalian sering berjalan dalam cahaya matahari dan bulan, serta lampu di atas punggungku. Dan akan menimpa kepada kalian kegelapan di dalam kubur.
Kalian juga sering berjalan ke tempat orang-orang berkumpul, dan kalian akan sendiri di dalam perutku (di dalam kubur).
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar