Sudah berkata para hukama, bahwa seharusnya bagi orang yang berakal apabila sudah bertaubat (mengharapkan taubat), maka harus mengerjakan 10 macam perkara.
Pertama, istighfar dengan mengucapkan melalui lisan Astaghfirullaahal ‘Adziim, Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kemulyaan dari semua dosa kecil maupun besar.
Kedua, menyesal atau prihatin hatinya atas perbuatan dosa yang sudah terjadi. Ketiga, mencabut dari dosa-dosa saat itu juga, seperti membayar apa yang sudah di dhaliminya.
Keempat, bertekad tidak akan melakukan kembali perkara yang dilarang oleh Allah selama-lamanya (sampai ajal menjemput).
Kelima, suka terhadap akhirat dengan cara menghadap (melaksanakan) perkara-perkara akhirat. Keenam, benci terhadap dunia, dengan cara membelakangi perkara-perkara dunia.
Ketujuh, sedikit bicara. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja orang yang banyak ngomongnya tentu akan banyak jatuhnya., dan siapa saja orang yang banyak jatuhnya tentu akan banyak dosanya. Serta siapa saja yang banyak dosanya tentu api neraka lebih utama bagi orang tersebut.”
Kedelapan, sedikit makan. Kesembilan, sedikit minum.
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Wali-wali Allah dari makhluk adalah tukang lapar dan dahaga. Siapa saja orang yang menyakiti auliya Allah, maka Allah akan menyiksanya, dan merusak tutup-tutupnya orang tersebut, dan Allah mengharamkan kepada orang tersebut kehidupannya di surga.” HR Ibnun Najar
Sehingga santai atau benar-benar dalam thalab ilmu (mencari ilmu) dan beribadah kepada Allah. Menurut Ki Sya’ir bahwa di hari kiamat itu akan disempurnakan kepada badannya seseorang ganjaran dari hasil perbuatannya, dan akan panen orang-orang yang menanam. Apabila dia mengerjakan kebaikan, maka kebaikan itu adalah untuk dirinya, dan apabila mengerjakan keburukan tentu saja akan berbuah buruk juga.
Allah adalah yang mempunyai rahmat, apabila manusia bodoh, maka hilminya Allah lebih luas. Semoga di hari kiamat nanti, Allah swt menjadikan kita semua sebagai golongan orang yang memegang Al Qur’an dan mengambil manfaat dari kitab tersebut.
Semoga Allah menjadikan kita semua kaya, serta mengampuni dosa kita.
Kesepuluh, sedikit tidur. Menurut Ki Sya’ir dalam Bahar Khafif bahwa orang yang banyak tidur dan ghaflah. Banyak tidur itu membuat banyak kenelangsaan (penderitaan), karena sesungguhnya apabila sudah masuk ke dalam kubur tentu akan tidur dengan waktu yang lama (mati).
Orang yang tidurnya sedikit di waktu malam, karena melakukan amal kebaikan seperti shalat, dzikir, dan lain-lain adalah termasuk orang yang bertakwa.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar