Menurut Syeikh Muhammad ad Dauri rahimahullah, bahwa iblis itu sudah celaka disebabkan oleh lima macam perkara.
- Iblis itu tidak mengakui dosanya, maksudnya bahwa iblis itu tidak mengakui kalau dosanya itu membuat madharat kepada dirinya sendiri.
- Iblis tidak merasa nelangsa, artinya dia tidak pernah prihatin dalam melakukan dosanya.
- Iblis tidak mencela dirinya apabila dalam melakukan dosa.
- Iblis itu tidak berniat (beritikad) untuk bertaubat.
- Iblis putus asa dari rahmat Allah.
Apa Sajakah Yang Membuat Nabi Adam Bahagia Setelah Melakukan Dosa
Sudah berbahagia Nabi Adam ‘alaihis salam disebabkan olehlima macam perkara.
- Sudah ikrar, mengakui perbuatan dosanya, dan Nabi Adam berkata, “Rabbanaa dhalamnaa anfusanaa wa illam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuu nanna minal khaasiriin.” Ya Allah, aku sudah berbuat dhalim kepada diriku sendiri, dan apabila Engkau tidak mengampuni diriku dan tidak memberika rahmat, maka tentu aku menjadi sebagian dari golongan orang yang merugi. Diterima dari Siti ‘Aisyah ra, bahwa seorang ‘abdi (hamba) apabila sudah mengaku dari dosanya kemudian bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya.
- Nabi Adam merasa nelangsa/menyesal telah melakukan dosa. Diterima dari Abdullah bin Mas’ud, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja orang yang mengerjakan dosa, suatu kesalahan, atau mengerjakan sebuah dosa terus menyesal/nelangsa, maka nelangsanya itu ngifaratan (menghapus) dosanya.” HR Imam Baihaqi
- Nabi Adam mencela dirinya sendiri karena telah melakukan kesalahan (dosa).
- Nabi Adam cepat-cepat bertaubat.
- Nabi Adam tidak putus asa dari rahmat Allah.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar