Dalam melakukan khutbah jum’at, ada beberapa rukun yang harus dilaksanakan. Apabila rukun khutbah ini tidak dilakukan, maka khutbah jum’at nya tidak sah. Adapun rukun khutbah jum’at ada 5, yaitu:
Memuji kepada Allah
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim:
Dari Jabir bin Abdillah, sesungguhnya Nabi Muhammad berkhutbah pada hari jum’at. Beliau memuji kepada Allah dan menyanjungnya. Setelah itu beliau bersabda dengan suara lantang dan muka merah seolah beliau seorang komandan pasukannya. Nabi berkata, “Aku diutus sampai tibanya kiamat seperti dua jari ini (beliau isyarat dengan jari tengah dan telunjuk, dan seterusnya…)”
Membaca shalawat untuk Nabi Muhammad
Membaca shalawat termasuk rukun khutbah, minimalnya ialah membaca Allaahumma shalli ‘ala Muhammad.
Wasiat dengan taqwa
Yang dimaksud dengan wasiat dengan taqwa ialah khutbahnya khatib mengingatkan kepada jama’ah untuk melakukan kebaikan dan menjauhi kemungkaran.
Hal ini berdasarkan hadits Muslim:
Dari Jabir bin Samuroh, ia berkata bahwa ada khutbah yang dilakukan oleh Rasulullah, beliau duduk antara dua khutbah itu, membaca shalawat dan memberi nasihat serta peringatan kepada jama’ah.
Membaca Al Qur’an
Membaca ayat Al Qur’an dalam khutbah merupakan satu rukun dan cukup satu ayat.
Berdoa bagi kaum muslimin dan muslimat pada khutbah kedua
Demikianlah uraian singkat mengenai rukun khutbah jum’at. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat.