Menurut para hukama bahwa syiarnya iman atau patokannya iman itu ada empat sifat, yaitu:
- Taqwa dalam tho’at itu yaitu ikhlas, sedangkan taqwa dalam ma’siyat adalah meninggalkannya dan takut. Takqa itu adalah menjaga adab-adaban syariat. Taqwa juga bisa diartikan turut kepada Nabi Muhammad saw dalam ucapan dan perbuatan.
- Malu, yang terbagi menjadi dua macam. Yang pertama nafsa niyyun adalah malu yang sudah dibuat oleh Allah dalam badannya semua manusia, misalnya malu ketika membuka aurat, dan melakukan hubungan seks di depan orang-orang. Dan yang kedua adalah haya’ imaaniyyun, yaitu rasa malu yang bisa mencegah orang mukmin melakukan perbuatan maksiyat karena takut kepada Allah.
- Yang ketiga syukur, memuji kepada orang yang membuat kebaikan disertai menyebut kebaikannya. Maka apabila ‘abdi atau manusia bersyukur kepada Allah, berarti dia memuji kepada Allah disertai menyebut kebaikan-Nya. Kebaikan itu seperti kenikmatan.
- Yang keempat sabar, yaitu tidak berkeluh kesah terhadap segala musibah dan cobaan kepada selain Allah.
Alangkah pantasnya kita berdoa seperti doanya Syeikh Tamim ad Dari bin Juyab yang sudah diajarkan oleh Sayyidina Khadir ‘alaihis salam kepada dirinya, “Ya Allah, semoga Engkau memberi qanaah kepada kami semua, atas perkara yang sudah Engkau berikan yaitu rizki. Dan semoga Engkau menjaga kami semua dari perkara atau hal yang sudah dilarang oleh Engkau kepada kami semua. Serta semoga Engkau mengumpulkan kami semua di padang Mahsyar ke dalam golongan umat panutan kami semua, yaitu Nabi Muhammad saw. Dan dengan cangkir Nabi Muhammad, muga-muga memberikan minuman Engkau kepada kami semua. dan dari macam-macam maksiyat kepada-Mu, semoga Engkau menjauhkan dari hal tersebut. Dan semoga Engkau mematikan kami semua dalam ketaqwaan. Dan semoga Engkau memberi ilham kepada kami semua agar kami bisa eling. Serta menjadikan kami sebagai pewaris surga Na’im. Serta semoga Engkau menjadikan kami semua bahagia, dan semoga tidak mencelakakan kami semua., Wahai Dzat Yang mempunyai keagungan dan kemulyaan.
Rasulullah saw sudah bersabda:
“Puncaknya iman itu ada empat perkara, yang pertama adalah sabar terhadap hukum, kedua ridha terhadap qadar, ketiga ikhlas terhadap tawakal, dan keempat pasrah kepada Allah.” Hadist riwayat Abu Nu’aim.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar