Sebagai umat manusia yang lemah di hadapan Allah, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, maka kita harus menyerahkan semua urusan kepada Allah. artinya kita harus meyakini bahwa segala perkara itu sudah ada ketentuannya, sudah ada qadha dan qadarnya, oleh karena itu kita harus sabar dan tawakal menghadapinya.
Tawakal itu berarti menyerahkan urusan dan mempercayakan kepada Allah Ta’ala, bukan kepada selain Allah.
Allah berfirman dalam surat Ath Thalaq ayat 3, “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”
Nabi Muhammad bersabda, “Siapa ingin agar menjadi manusia terkuat maka bertawakkallah kepada Allah.”
Menurut Hasan Al Bashri, “Tawakkal adalah rela terhadap perbuatan Allah Ta’ala, yaitu hatinya mempercayakan kepada Allah.”
Adapun perbedaan antara tawakkal, taslim dan tafwidl adalah: tawakkal mereka tenang pada janji Allah, taslim merasa cukup dengan ilmu Allah, sedangkan tafwidl hendaknya rela terhadap hukum Allah ‘Azza wa jalla.